Rabu, 05 November 2008

Perburuan Jin Kufarat hingga Jin Iprit

Sabtu, 18 Oktober 2008
Posmetro, Batam.

Kamis pekan silam, jam di tangan Waluyo menunjukkan pukul 23.25 WIB. Lalulintas jalan raya di sejumlah sudut Batam mulai sepi. Hanya satu dua kendaraan roda empat yang melintas. Setelah seharian lelah berkeliling mengantarkan para penumpang yang naik ke taksinya. Pria asal Pati, Jawa Tengah ini bermaksud pulang ke rumahnya di Tiban. Saat melintas di Simpangjam, tak jauh dari halte di depan RS Awal Bros, seorang wanita muda menggunakan gaun putih dengan rambut sepunggung yang terurai melambaikan tangannya. Isarat yang lazim dilakukan oleh para calon penumpang itu pun ditangkap oleh Waluyo, seketika itu juga ia menghentikan laju taksinya tepat di depan wanita tersebut. “Dia minta diantar ke Tibancentre. Ya saya pikir kenapa tidak diambil, kan bisa sekalian jalan pulang. Kalau tujuan dia ke Sekupang pasti saya tolak,” ungkap Waluyo pertengahan pekan silam di Batamcentre.Setelah sang penumpang naik ke kursi belakang, tak sepatah kata pun keluar pembicaraan dari mulut Waluyo atau wanita tersebut. Ia hanya melihat sepintas wajah penumpangnya dari spion dalam, selanjutnya bapak dua anak ini konsentrasi terhadap laju kendaraannya.“Cantik, orangnya putih, rambutnya belah tengah,” tambah Waluyo.Tak terbesit sama sekali di pikirannya kalau yang penumpang kala itu tak lain mahluk halus yang menjelma menjadi sosok wanita cantik. Ia baru sadar saat melintas di jembatan Sei Ladi.“Saat hendak melewati jembatan itu saya sengaja menekan klatson, itu sudah menjadi kebiasaan saya. Setelah dua kali klatson berbunyi tak sengaja saya melirik ke belakang dari kaca spion, ternyata di bangku belakang tak ada lagi penumpang,” ungkapnya sembari menunjukkan bulu-bulu di lengannya yang mulai berdiri ketika mengingat kembali kejadian malam itu.Tak puas dengan pemandangan dari sepetak cermin itu, Waluyo pun menoleh ke arah belakang. Dipandanginya dari satu sudut ke sudut yang lain. ternyata memang benar wanita yang tadinya duduk dengan anteng di jok belakang mobilnya raib tanpa meninggalkan bekas bagaikan ditelan bumi. “Langsung saya kebut taksi saya, sepanjang jalan saya baca berulang kali Ayat Kursi. Saya berdoa agar selamat sampai ke rumah,” tambahnya.Setiba di rumah berulang kali ia berpikir tentang wanita itu. Antara percaya dan tak percaya kalau ia tadi telah menumpangkan mahluk gahaib atau yang dianggapnya sebagai kuntilanak ke taksinya.Meski dua hari berselang, Waluyo tetap tak dapat melupakan sosok wanita tersebut. Bayangan itu menurutnya kerap menghantui terlebih saat ia hendak pulang ke rumahnya.Alhasil setelah membaca koran dan meminta pertimbangan dari teman-temannya, Waluyo pun bergegas ke Pedepokan Rogo Sejati di Perumahan Rosedale, Batamcentre. Kejadian itu pun diceritakannya pada paranormal kondang tersebut. Setelah didoakan dan meminum air putih yang disugukan oleh Ki Rogo, kini Waluyo mengaku sedikit tenang dan mulai bisa dan terbiasa melupakan kejadian tersebut. Ia pun tak lagi ketakutan melintas di Seiladi.Menurut Ki Rogo, kejadian yang seperti yang dialami oleh Waluyo sebelumnya juga telah dikeluhkan oleh pengendara dan sejumlah sopir taksi lainnya.Bahkan ada sopir taksi yang mengaku memiliki pengalaman yang lebih seru. Karena wanita cantik yang menumpang di taksinya mengaku sebagai korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dibuang ke dam tersebut. Banyaknya keluhan dari warga inilah yang akhirnya membuat Ki Rogo Sejati dan 10 paranormal lainnya yang tergabung dalam Ikatan Paranormal Nusantara (IPN) melakukan ritual pembersihan di seputaran dam Seiladi, Jumat (17/10) dinihari kemarin.“Sebelum melakukan ritual ini, dua malam silam saya sudah menerawang dari pedepokan. Ternyata memang banyak mahluk ghaib yang berkeloni dan seakan membuat suatu perkampungan di dam Seiladi. Tapi dari ratusan bahkan ribuan mahluk-mahluk itu memang yang kerap mengganggu pengguna jalan di sana hingga mengakibatkan kecelakaan lalulintas dua jin wanita dari golongan jin keparat,” ungkapnya.Rombongan yang menggunakan dua mobil milik IPN ini tiba di lokasi tepat pukul 01.00 WIB. Seketika itu juga prosesi pembersihan dilakukan. Dua botol kosong, hio dan perlengkapan lainnya pun disiapkan.Di atas sehelai tikar pandan di salah satu sudut jembatan berbesi kuning tersebut, 11 paranormal seperti Ki Sabdo Pandito, Ki Dai Satria Dakwah Sejuta Qadam, Ki Ageng Wismoyo, Ki Gunarto, Ki Gajah Birowo, Ki Yassin, Ki Harjono, Ki Ageng Pariyaman, dan Ki Lewo serta Bapak Anto membaca sejumlah doa. Doa-doa tersebut langsung dipimpin oleh Ki Rogo dan dimulai dengan pembacaan Surah Al Fatihah. Di pertengahan pembacaan doa tiba-tiba tubuh Ki Rogo mengeliat-ngeliat. Kedua tangannya diacungkan ke atas. Seiring dengan itu pembacaan doa semakin keras. Suasana hening yang semua menyelimuti Seiladi yang kalai itu hanya dilintasi oleh satu dan dua kendaraan dengan rentang waktu sekitar lima menitan, pecah dengan ayat-ayat Al Quran.Hanya dalam hitungan detik, tubuh Ki Rogo yang semula duduk tiba-tiba bangkit. Ia pun berlari ke salah satu sisi jembatam. Mimiknya sangar dengan tatapan mata tajam fokus ke hadapannya. Di tempat itu bagaikan orang yang sedang bergelut dengan lawannya, tubuh Ki Rogo berguling-guling ke kiri dan ke kanan. Tarik menarik antara ia dan mahluk halus yang digelutinya pun terjadi. Saking kerasnya tarikan itu, Ki Rogo nyaris jatuh dan kecebur ke dam. Namun kuatnya doa yang dikumandangkan oleh para paranormal lainnya membuat kekuatan Ki Rogo kembali dominan.Hampir 20 menit pergelutan itu terjadi. Setelah yakin mampu menguasai mahluk halus yang dihadapinya. Ia pun berteriak kepada paranormal lainnya untuk segera diambilkan hio yang sedaritadi telah dibakar.“Cepat ambilkan hio. Cepat,” pintanya sembari menggenggam rapat tangan kanannya.Setelah hio didapat, secara perlahan kepalan tangan itu dibukanya. Sekuntum mawar putih pun menyembul, dengan membaca doa, hio pun disulud ke mawar tersebut. “Bus” bak bara yang ditetesi spritus, api merah kebiru-biruan berkobar. Namun pertarungan belum selesai. Karena menurut Ki Rogo jin wanita yang telah ditangkapnya dan dibakarnya itu berhasil melepaskan diri. Ki Rogo pun sigap, tak ingin buruannya lolos, ia pun cepat mengejar dan kembali bergelut. Lagi-lagi aksi pertarungan sengit ditunjukkan paranormal pemilik Padepokan Rogo Sejati ini. Saking sengitnya tak terkira lagi berapa banyak peluh yang telah keluar dari setiap pori-pori di sekujur tubuhnya. Bahkan blankon yang semula rapi di kepala pun tercampak entah kemana.Tapi perjuangan itu tak sia-sia, karena kembali jin tersebut dapat ditaklukkan. Kali ini tak ada ampun pembakaran pun dijaga ketat.“Alhamdulillah. Akhirnya musnah juga,” kata Ki Rogo dengan suara yang tersengal-sengal.Belum sempat berdiagol panjang lebar dengan paranormal lainnya, Ki Rogo kembali melihat sekelebatan sosok putih. Ia pun mengejarnya. Tak jauh dari jembatan akhirnya sosok putih itu berhasil dibekuknya. Meski melakukan perlawanan, tapi tak sedahsyat dari pertarungan yang pertama.“Ini satu lagi. Jenisnya sama, tapi kekuatannya jauh lebih lemah dari yang barusan,” ungkapnya sembari membakar mawar putih di tangannya itu.Menurut perkiraan Ki Rogo antara yang pertama dan yang kedua itu masih memiliki kaitan. Kalau tidak kakak beradik kemungkinan mereka itu ibu dan anak.“Kalau mereka tak mengganggu manusia, mungkin tak akan saya binasakan, tapi karena mereka telah banyak mengganggu hingga menimbulkan keresahan, terpaksa kita selesaikan,” ujarnya.Setelah berhasil membinasakan kedua jin wanita itu, ritual kembali diteruskan, kali ini sasarannya para jin iprit yang juga kerap menakut-nakuti pengendara yang melintas di tempat itu.Puluhan jin iprit berhasil ditangkap dan dimasukkan kedalam dua botol. “Mereka ini suka menampakkan diri sebagai anak kecil, orang yang tiba-tiba nyebrang atau binatang yang nyebrang. Kalau tak ditangkapi bisa mengakibatkan kecelakaan terus di daerah ini,” tambah Ki Rogo. Menurutnya jika para jin iprit ini nantinya bisa diajak berteman, maka akan dijadikan teman. Namun jika nanti mereka membangkang, terpaksa harus dimusnahkan dengan cara membakarnya.Dalam pergelutannya memburu jin-jin pengganggu tersebut, Ki Rogo menggunakan sejumlah ajian diantaranya ajian lubang ketujuh mata batin, jaring ghaib untuk menangkap dan mengkristalkan mahluk-mahluk tersebut, ajian saidi bani yang berguna untuk melakukan pembentukan dari ujud ghaib ke wujud nyata serta saidi geni pembakaran mahluk-mahluk tersebut.

Sebelum melakukan pemburuan di Seiladi, ternyata IPN dua pekan silam juga telah melakukan pemburuan mahluk ghaib di daerah pantai Nongsa, tepatnya di dekat areal perkuburan.Dari tempat tersebut KI Rogo dan teman-temannya berhasil membekuk tiga jenglot yang berasal dari bangsa bunian. jenglot-jenglot itu berbeda dengan jenglot-jenglot yang sebelumnya juga berhasil ditaklukinya.“Ini bangsa bunian, bisa kita lihat dari tengkoraknya yang mirip srigala, serta bentuk kaki yang menghadap ke belakang,” ungkap Ki Rogo. Ketiga jenglot tersebut menurutnya sudah berumur 640 tahun. Diperkirakan bangsa inilah yang dahulu berkuasa di daerah nongsa jauh sebelum pembangunan bahkan kehadiran penduduk Nongsa yang sekarang ini berdiam di daerah tersebut.Demi memberi rasa nyaman dan tenang warga Batam, Ki Rogo dan teman-teman berjanji akan melakukan pembersihan-pembersihan di daerah-daerah yang menjadi pusat-pusat mahluk ghaib, seperti Bukit Matakucing, Bukit Harimau, jembatan Barelang dan lain sebagainya.“Kemungkinan ritual seperti ini akan kita agendakan setiap bulannya,” ia menambahkan.Dan ia pun telah memiliki nama untuk perkumpulannya itu yakni Polisi Alam Ghaib atau bisa disingkat PAG.***

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini. barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan. Sebulan yang lalu perusaan percetakan saya dirundung hutang yang cukup besar. Hal itu di akibatkan melonjaknya harga kertas dan tenaga upah yang harus saya bayar kepada para karyawan saya. Sementara itu beberapa tender yang nilainya cukup besar gagal saya menangkan. Akibatnya saya harus menjaminkan mobil saya saya untuk meminjam hutang dari bank. Namun hal itu belum cukup menutup devisit perusaan. Bahkan pada akhirnya rumah beserta isinya sempat saya jaminkan pula untuk menutup semua beban hutang yang sedang dilanda perusaan. Masalah yang begitu berat bukan mendapat support dari istri justru malah membuat saya bersedih bahkan sikapnya sesekali menunjukan rasa kecewa. Hal itu di sebabkan semua perhiasan yang sempat saya hadiahkan padanya turut saya gadikan. Disaat itulah saya sempat membaca beberapa situs yang bercerita tentang solusi pesugihan putih tanpa tumbal dan akhirnya saya bertemu dengan Kyai Sukmo Joyo. Kata pak Kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 5milyar dengan tumbal hewan. Tanpa pikir panjang semua petunjuk pak.kyai saya ikuti dan hanya 1 hari. Alhamdulilah akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya. Perlahan hutang-hutang saya mulai saya lunasi. Perhiasan istri saya yang sempat saya gadaikan kini saya ganti dengan yang lebih bagus dan lebih mahal harganya. Dan yang paling penting bisnis keluarga yang saya warisi tidak jadi koleps. Jika ingin seperti saya. Saya menyarankan untuk menghubungi kyai sukmo joyo di 0823.9998.5954 situsnya www.sukmo-joyo.blogspot.co.id agar di berikan arahan