Rabu, 05 November 2008

Kesurupan, Apa dan Mengapa Bisa Terjadi

Minggu, 21 September 2008
Posmetro, Batam


tubuh ceking itu sekonyong-konyong kejang dan meronta-ronta. Matanya mendelik seakan hendak meloncat dari kelopaknya. Dari kerongkongan pria berambut ikal itu terdengar desahan-desahan nafas seakan tertahan. Mulutnya mulai mengoceh parau yang meminta orang disekelilingnya memenuhi segala keinginannya. Kesurupan, kemasukan, kesambat, begitu biasa masyarakat kita menamakan orang yang dimasuki jin atau mahluk halus. Fenomena ini kerap kali terjadi, baik di tempat kerja, pabrik-pabrik, sekolah, bahkan di rumah-rumah. Nah, pada edisi kali ini POSMETRO sengaja menyajikan liputannya. Apa sebenarnya kesurupan itu? Hal-hal apa saja penyebabnya? Jumat dua pekan silam menjelang magrib, Ali sebut saja begitu namanya, baru pulang dari Batamcentre ke Tiban. Di pertengahan jalan tak jauh dari Seiladi, pria ini kebelit pipis. Rasa itu tak mampu lagi dibendung, hingga akhirnya memaksa ia menghentikan laju sepeda motor Suzuki Shogun birunya.Ya, di semak-semak pinggir dam sumber air minun sebagian warga Batam itu ia pipis. Tanpa Bismillah dan permisi, buang hajat itu langsung dilakoninya. Setelah itu, Ali pun kembali ke sepeda motornya dan melanjutkan perjalanan. Tak sampai sepuluh menit ia sudah berada di rumahnya. Sesampai di rumah tanpa terlebih dahulu mencuci muka, kaki dan berganti pakaian, pemuda yang baru setengah tahunan di Batam ini langsung mengambil piring dan menyantap apa saja yang ada di bawah tudung saji.Usai makan sebatang rokok disuludnya, ia pun menyendiri di sudut ruangan depan, berjarak sekitar lima meteran dari teman-teman sekontrakannya yang asyik nonton televisi di ruang tengah.Rokok di tangannya belum habis, tiba-tiba erangan keluar keras dari mulutnya. Sontak saja mengagetkan teman-temannya yang lain. Hendra salah seorang temannya lekas berlari menghampiri. Ia mencoba menenangkan Ali yang dalam kondisi kejang-kejang. Tapi sial banginya, akibat tendangan Ali, Hendra pun terjungkal dan memar di rusuk kirinya.“Ali kerasukan! Ali kerasukan!” teriak pemuda itu. Sejak itulah para teman-teman dan tetangga sekitar berusah menenangkan. Ada yang memegang tangan, kaki dan kepala Ali sembari entah membaca apa saja, yang penting mulut sebagian orang yang ada di sana komat-kamit. Namun Ali tak juga tenang, malah semakin bringas. Terakhir pria asal Malang, Jawa Timur ini, yang suaranya sudah berubah menjadi suara kakek-kakek meminta agar disediakan darah segar. Katanya ia haus dan ingin meminum darah. Bukan itu saja, ia juga minta disediakan rokok, menyan dan benda-benda aneh lainnya.Kontan saja hal ini membuat masyarakat di situ menjadi merinding. Berbagai cara telah pun ditempuh, namun Ali tak juga siuman. “Kadang dia sadar sebentar, lalu kerasukan lagi, sadar lagi, lalu kerasukan lagi,” ungkap Dirman teman satu kontrakannya.Sepanjang malam itu, menurutnya kerasukan yang dirasakan Ali lebih 10 kali, hilang timbul. Sepanjang itu pula teman-temannya tak bisa tidur pulas, karena takut terjadi sesuatu.“Habis dia ngancam kalau tak disediakan darah, maka akan meminum darah kami, itu yang membuat kami takut,” kata Dirman yang diiyakan Amin beberapa hari silam.Setelah fajar menjelma, kondisi Ali tak kunjung membaik, meski sebagian orang mengatakan kalau iblis atau syaitan takut dengan sinar matahari, tapi tak begitu dengan yang merasuk tubuh Ali, semakin siang, kondisinya semakin parah.“Kalau pas sadar dia bilang lelah, dan lapar luar biasa, tapi saat kerasukan lagi, dia beringas. Kami kasihan melihatnya,” ungkap Hendra sembari memegang daerah rusuk kirinya yang ditendang Ali.Di tengah kebingungan para pemuda itu, tiba-tiba salah seorang tetangganya nyeletuk agar Ali dibawa ke Padepokan Rogo Sejati, pimpinan Ki Rogo Sejati.“Katanya dia pintar mengobati yang seperti ini,” ungkap warga tersebut. Tanpa menunggu lagi, sebuah carry pun dihentikan, Ali akhirnya dibawa ke Kompleks Rosedalle, Batamcentre tempat Ki Rogo melayani para tamu-tamunya yang ditimpa musibah dan sedang berurusan dengan mahluk ghaib.Di tangan paranormal yang memiliki nama asli Dr Arief Wijaya Kusuma M PH ini, Ali langsung direbahkan di ruang praktiknya. Ayat-ayat suci Alquran pun segera didengungkan, ditambah dengan niat tulus dan bacaan-bacaan, akhirnya iblis atau jin yang tadinya menguasai tubuh Ali langsung hengkang.Namun sebelum keluar, ia sempat gusar dan menjelaskan kenapa ia sampai menrasuki tubuh pemuda itu. “Dia telah mengencingi kepalaku,” kalimat itu begitu bergetar dan penuh dengan kemarahan.Warga dan teman-teman yang mendengarkan langsung tercengang. Mereka bingung kapan dan dimana Ali mengencingi kepala mahluk halus beringas tersebut.Sementara itu, Ali yang mulai sadar langsung diberi minum tentunya air yang telah dibaca-baca oleh Ki Rogo. Perlahan tubuhnya kembali normal, meski jelas masih sangat lemah, hingga jalan pun ia harus dipapah.Saat itulah ia bercerita ketika pulang kerja ia sempat buang air kecil di sekitar Dam Seiladi. Setelah pulang itu, Ali mengaku pikirannya menjadi galaw, begitu pula dengan hatinya yang diselimuti perasaan tak enak hingga akhirnya nafasnya memburu dan ia pun tak sadar apa yang terjadi pada dirinya.“Aku hanya merasakan lemas, badan ini seperti mau rontok semua, pegal, capek sekali, perut pun lapar,” ujar pria bertubuh ceking itu lirih. Setelah kondisi sedikit membaik, Ki Rogo mempersilahkan Ali pulang ke rumahnya. Ia mengaku tak melepaskan anak itu begitu saja, melainkan telah diberi bekal berupa air penawar.“Mahluk yang masuk ke tubuhnya memang mahluk yang sangat kejam. Ia tergolong jin iprit,” ujar Ki Rogo menjelaskan.Bangsa jin iprit ini, menurut pemilik pedepokan Rogo Sejati, tak mempan dibacakan surah Alquran, jika yang membacanya tidak dalam kondisi suci dan tidak dari hati yang paling dalam.“Bukan berarti ayat Alquran-nya yang tak ampuh, tapi orang yang membacakannya yang tak bersih dan tak dari hatinya,” ungkap Ki Rogo. Jika yang bacakannya telah bersih baik rohani mau pun jasmaninya, Aliklas, Alfateha dan ayat Kursi serta shalawat Sulaiman mampu menyingkirkan segala jenis jin dan makhluk ghaib.Dimata Ki Rogo, kusurupan, kerasukan atau kesambet bisa terjadi apabila seseorang dalam kondisi tertekan, stress, sehingga kondisi tubuhnya lemah dan situasi inilah yang akhirnya dimanfaatkan oleh mahluk ghaib untuk menguasai hati dan pikiran orang tersebut.Namun tubuh dalam kondisi fit dan pikiran sehat pun bukan berarti aman dari rasukan jin dan butho. “Jika dia melakukan kesalahan atau mengganggu mahluk halus meskipun secara tak sengaja, dia bisa kerasukan, jika mahluk tersebut marah.“Itulah yang terjadi pada pemuda tadi. Dia sebenarnya sehat dan menurut teman-temannya, dia sedang tak punya masalah. Tapi karena dia kencing sembarangan dan kebetulan tempat ia buang air kecil itu ternyata rumahnya jin dan bahkan kepala jin itu yang dikencinginya, akhirnya dia menjadi bulan-bulanan mahluk halus itu,” ujar Ki Rogo. Jadi Ki Rogo berpesan, sebaiknya sebelaum buang air kecil, meludah atau buang sampah bahkan mau melintas di jalan-jalan yang jarang dilewati orang, sebaiknya kita permisi terlebih dahulu.“Karena mahluk ghaib itu sama seperti kita, dia ada dimana-mana. Sebagian dari mereka tidak akan mengganggu kita jika kita tak mengganggu mereka. Jadi permisi atau sekedar bertegur sapa-lah,” jelasnya. Selain itu menurut paranormal yang satu ini, kesurupan juga bisa terjadi pada seseorang, apabila mahluk ghaib akan memberikan pesan-pesan atau larangan-larangan.“Ini biasanya terjadi saat pembukaan lahan baru, tak jarang kita dengar ada pekerja yang kerasukan penunggu lahan itu yang minta agar lahan itu tak dibabat atau digarap,” ungkapnya.Jika berhadapan dengan orang yang kerasukan, Ki Rogo mengatakan kita harus segera bersuci diri dan hati, lalu membacakan ayat-ayat Alquran, juga zikir, karena dengan berzikir, kita dan orang yang mendengarkannya mendapatkan ketenangan hati.“Jangan pernah menuruti keinginan dari syaitan atau jin yang merasuki tubuh teman kita itu. Karena kalau kita turuti, maka kita menjadi musyrik, meskipun ia mengaku syekh, arwah datuk kita, atau malaikat sekali pun, jangan didengarkan,” jelasnya.Penanganan terhadap orang yang kerasukan juga tak perlu menggunakan pijatan-pijatan atau tindak kekerasan lainnya. “Ya seperti yang saya lakukan tadi, cukup membacakan ayat-ayat Alquran lalu minumkan air putih oleh yang kerasukan, Insya Allah bisa diatasi,” jelasnya.Selain kesurupan tunggal, Ki Rogo juga menjelaskan ada kesurupan massal dengan korban puluhan orang. Mereka secara bergilir kesurupan. “Nah, kalau yang ini biasanya pekerjaan bangsa Buto Geni,” katanya.Boto Geni merupakan bangsa jin yang biasanya menjadi pesuruh dari dukun-dukun santet yang menerima pesanan dari seorang pengusaha untuk membikin bangkrut lawan usahanya.“Makanya yang biasa kita lihat terjadi kerasukan massa ini di pabrik-pabrik, perusahaan, atau di sekolah-sekolah swasta yang tentunya ada persaingan usaha di sana,” tambah Ki Rogo. Kerasukan masih kata Ki Rogo sebenarnya bisa saja dielakkan. Tentunya dengan memperbanyak ibadah dan berzikir. Selain itu dengan memegang Bio Energy Card Extra Power, penangkal kesurupan karya magis Ki Rogo.***

Tidak ada komentar: