Rabu, 29 April 2009

Edi Dibunuh?

Posmetro, Selasa, 28 April 2009

Jalan raya Sekupang-Baloi, Senin petang kemarin macet total, terutama di jembatan Seiladi. Puluhan kendaraan, terpaksa jalan merayap, untuk menembus kemacetan. Biang kemacetan tak lain adalah kerumunan massa yang menyemut di badan jembatan Seiladi, yang penasaran menyaksikan pencarian mayat Edi Susanto (30), karywan PT. PJS Batuampar, yang sehari sebelumnya tercebur ke Seiladi bersama motornya.

Soerya Respationo, Ketua DPRD Batam, ada di antara kerumunan tersebut. Bahkan Walikota Batam, Ahmmad Dahlan dan wakilnya, Ria Saptarika, keduanya menyempatkan singgah dan turun dari kendaraan dinas masing-masing untuk melongok sejenak proses pencarian. Sebelum akhirnya Dahlan dan Ria melanjutkan perjalanan ke rumah dinas masing-masing di Sekupang.

Meski gelap mulai menyergap, namun pencarian tetap diteruskan. Dua boat fiber berkapasitas enam orang yang dikendarai tim SAR dan sejumlah anggota polisi/TNI, terus menyisiri bibir dam sumber air minum sebagian masyarakat Batam itu. Tak ketinggalan, sejumlah paranormal yang tergabung dalam Ikatan Paranormal Batam (IPB) berdatangan seusai maghrib. Ikut membantu pencarian mayat dengan ilmu yang mereka yakini manjur. Beberapa paranormal menggelar ritual keyakinan mereka, di tumpukan batu tepi dam.

Namun, menjelang tengah malam, usaha tim SAR, warga, dan beberapa paranormal tersebut tak juga kunjung memberikan hasil. Satu persatu warga mulai pulang, arus lalulintas pun kembali normal. Begitupun paranormal yang membantu mencari, beberapa di antara mereka memilih pulang.

Kendati demikian pencarian oleh Keluarga Besar Jogoboyo terus dilakukan. Ini mengingat Edi adalah anggota LSM binaan Soerya. ''Anggota kita, mas. Namanya Mas Edi, warga Kediri. Hari ini (kemarin) kita ikut mencari bersama-sama,'' kata Soeryo saat ditemui di sela-sela pencarian. Jogoboyo bahkan sempat menyewa genset untuk menerangi Seiladi.

Menjelang dinihari, pemimpin IPN, Ki Rogo Sejati datang ke lokasi. Membaur bersama tim pencari yang lain, Ki Rogo dan beberapa anggotanya yang memakai seragam hitam-hitam berlis merah, menyisiri bibir dam. Rombongan semapt menemukan sehelai celana jins wanita berwarna biru, berukuran 3/4 yang masih menyatu dengan celana dalamnya. "Ini jelas punya wanita, dari celana dalamnya kelihatan karena lisnya pink," ungkap Ki Dai, rekan Ki Rogo.

Sama dengan yang dilakukan sejumlah paranormal saat usai maghrib sebelumnya, Ki Rogo dan rekan-rekannya kemudian melakukan ritual yang mereka percayai untuk membantu mencari mayat Edi. "Dia (jasad Edi) pindah ke bawah jembatan," kata Ki Rogo seusai merapal manteranya.

Perahu yang sedari petang menyisiri bibir dam pun dipanggil untuk diminta untuk mengantarkan Ki Rogo. Ketika itu jarum jam sudah menjelang pagi. Mengejutkan! Ketika boat yang ditumpangi Ki Rogo baru melewati bawah jembatan, tiba-tiba dari atas jembatan salah seorang warga berteriak sembari menunjuk sesuatu yang mengambang di permukaan air. "Itu dia," teriak warga itu.

Lampu sorot pancung pun langsung diarahkan ke arah yang ditunjuk warga tadi. Sesosok tubuh yang dibalut kaus oblong hitam mengapung dengan posisi terlentang, tangan terkepal, mata terbelalak. Mulutnya menganga dan ada bekas luka di bibirnya, di permukaan dam. Beberapa orang kemudian turun dan mengangkat jenazah Edi.

Seiring dengan itu isak tangis adik kandung korban yang juga melakukan pencarian dengan perahu fiber pecah di kesunyian subuh itu. Isak tangis itu diimbangi dengan shalawat yang dilantunkan oleh Ki Rogo dan rekan-rekannya. Pagi harinya sekiter pukul 06.00 WIB, rombongan polisi dari Polsekta Sekupang tiba bersama tim identifikasi Poltabes. Jenazah akhirnya dievakuasi.

Kepala Reserse dan Kriminal Polsekta Sekupang, Inspektur Dua S Zalukha menjelaskan, pihaknya, "Sudah dilakukan pengambilan VER (visum et repertum), dari kedokteran Polda. Selanjutnya mayat korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dikebumikan di Kediri, Jatim." Sebelumnya, dari jembatan Seiladi polisi mengamankan motor Yamaha Vega R bernomor polisi BP 4877 EK warna hitam berlis biru yang diyakini ditinggalkan oleh korban.

Sejumlah Spekulasi Tentang Kematian EdiSejumlah spekulasi menyelimuti tewasnya Edi Susanto, pekerja PT. PJS Batuampar yang beralamat di Baloi Danau RT.01 RW.04 Lubukbaja. Di awal kejadian, sempat merebak kabar bahwa Edi yang terjun ke Seiladi pada Minggu petang lalu, adalah seorang calon legeslator yang gagal terpilih, stres, untuk kemudian mencoba bunuh diri.

Percobaan bunuh diri itu dikuatkan dengan sejumlah saksi mata yang mengatakan, sebelum terjun Edi terlihat melepas sandal, topi yang dipakainya bersama helm, lalu dengan sengaja terjun ke ke bawah jembatan. " Dia sempat minta tolong, tapi dikira main-main," kata seorang saksi mata, Opung (baca POSMETRO edisi Selasa kemarin).


Opung datang ke lokasi karena mendengar kabar ada warganya yang juga seorang caleg yang gagal, bunuh diri dengan cara terjun dari jembatan. Mendengar kabar itu, Opung mengaku penasaran dan datang ke Seiladi.

Spekulasi lain muncul. Edi yang ternyata bukan caleg, diyakini oleh rekan-rekan dan keluarganya tidak bunuh diri. Edi diyakini korban perampokan yang dijeburkan ke dam.
Namun sejauh ini, belum ada yang bersedia mengkonfirmasi penyebab kematian Edi. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Poltabes Barelang, Komisaris Christian Tory belum bisa memberi penjelasan.

''Yang nangani Kapolsek Sekupang,'' tegas Tory meminta POSMETRO menanyakan ke pihak polsekta. Senada dengan Tory, Kepala Urusan Identifikasi Poltabes, Inspektur Dua Syamsurizal, juga meminta POSMETRO bertanya ke polsekta. Sementara Kepala Reskrim Polsekta Sekupang, Inspektur Satu S Zalukhu hanya menjelaskan, pihak dokter Polda sudah melakukan visum terhadap mayat Edi. ''Mayat korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dikebumikan di Kediri, Jatim," jelas Zalukhu.

Sumber POSMETRO di Poltabes mengungkapkan, hingga berita ini ditulis, polisi belum bisa memastikan apakah Edi dibunuh atau bunuh diri. "Nah, itu dia, kami sudah tanya ke dokter, katanya untuk memastikan kondisinya harus melalui proses otopsi. Itu yang belum kita lakukan," ujar seorang sumber Poltabes, kemarin.

Ia mengatakan, sewaktu ditemukan jasad Edi telah kembung. "Dokter belum bisa jawab apakah ada bekas kekerasan, apalagi keadaannya sudah membusuk seperti itu," tambah lelaki yang kerap menangani mayat itu.

Namun Zalukhu menegaskan, polisi tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. "Hasil visumnya belum keluar, cuma sudah kita lihat tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan," jelasnya per telpon, kemarin sore.(uka suara dinata/one/kau/cr4/amu)

Penyempurnaan Wujud Dewa Naga Diwarnai Pemberontakan

Posmetro, Rabu, 29 April 2009

Tiga botol kaca berisi tiga mahluk ghaib yang diselub kain hitam, tersusun rapi di kamar praktik Ki Rogo Sejati, di Kompleks Rosedalle, Batamcentre. Mahluk-mahluk ghaib tersebut adalah jasad Dewa Naga Emas, roh Dewa Naga Emas dan Raja suku Bunian yang berhasil ditangkap oleh anggota Ikatan Paranormal Nusantara (IPN) Jumat pekan lalu di Pulau Cakar Ayam, Punggur.

Tepat pukul 22.00 WIB setelah semua anggota IPN, Polisi Alam Ghaib (PAG) dan Pasukan Elit Rogo Sejati berkumpul, ritual penyempurnaan pun dilakukan. Hanya sejumlah paranormal yang dibenarkan masuk ke ruangan praktik, diantaranya Nimas Ratu Pinanti, Ki Ageng Ismoyo, Ki Dai Satria Dakwah Sejuta Khadam, Suhu Dewa Naga, Ki Yassin, sedangkan anggota lainnya membantu dari luar ruangan.Menyan pun dibakar, satu persatu botol berisi mahluk ghaib itu diangkat dan diputar-putar mengelilingi menyan, sambil melantunkan doa, Ki Rogo terus melakukan ritual yang dibantu para anggotanya.

Tiba-tiba salah satu botol itu bergetar semakin lama-semakin keras hingga akhirnya berputar-putar. Melihat kondisi ini, Ki Rogo langsung meraih botol itu. Di tangan paranormal kondang ini, gerakan botol berlapis kain itu semakin kuat dan tak terduga. Sangking kuatnya guncangan itu, botol tersebut pun hingga lepas dari tangan Ki Rogo dan pecah membentur tembok kamar itu. Tak ingin mahluk yang didalamnya lolos, ia pun dengan sigap meraihnya kembali dan menguncinya.

"Cepat ambilkan botol baru di belakang," pekiknya meminta kepada para anak buahnya. Hanya dalam hitungan detik botol kosong pun datang. Bagaikan memindahkan sesuatu barang, dengan perlahan ia memasukkan siluman yang tak terlihat dengan kasat mata itu ke dalam toples kosong. Setelah yakin berada di dalam, stoples itu lalu ditutup dan dibungkus dengan kain hitam.
"Roh Dewa Naga Emas menyerang saya.

Dia menggunakan senjata berupa lempengan berbentuk lingkarang yang diatasnya terdapat banyak sekali binatang," ujarnya dengan nafas tersengal-sengal.Setelah mengambil nafas beberapa saat, Ki Rogo lalu melanjutkan ritualnya, stoples baru tadi kembali diangkatnya dan diputar-putar di atas pembakaran kemenyan. Lagi-lagi stoples itu bergerak kencang dan semakin tak terarah, hingga akhirnya pecah di tangannya dan menyemburkan lumpur yang disertai lempengan-lepengan berupa koin.

"Ini senjata yang disemburkan oleh naga itu, akhirnya berhasil kita wujudkan," ujar Ki Rogo.Koin-koin yang berlumuran lumpur itu pun dipungut satu persatu dan dicuci. Luar biasa, ternyata koin-koin itu buka uang logam, melainkan koin yang melambangkan shio. "Jumlahnya 123 buah, ada 12 shio, masing-masing shio ada sembilan koin kecuali shio naga jumlahnya ada sepuluh," ungkap Ki Rogo.

Selain itu ada juga koin yang bertuliskan 1086 dan ajuga bergambar Dewa Perang. "Ini artinya Lewat Enam pintu Potong Enam Kepala, ini dewa perang, walau pun di mati, tapi tetap hidup," celetuk Suhu Dewa Naga. Menurut dia lempengan itu apabila dipakai akan banyak manfaatnya.
Usai membersihkan semua koin-koin itu Ki Rogo dan para anggotanya pun beristirahat sejenak sembari menikmati nasi bakar. Nah saat sedang asyik-asyiknya menyantap nasi bakar itu, tiba-tiba dari dalam kamar Ki Rogo terdengar suara aneh , para normal ini pun sigap berdiri dan masuk kembali ke ruang praktiknya. Langkah ini langsung disusul oleh para anggotanya. Tanpa pikir panjang lagi, para anggota Rogo sejati itu membuang nasi yang dipegangnya dan membentuk formasi kuda-kuda membantu gurunya.

Pertarungan lagi-lagi terjadi, rupanya kali ini yang mengamuk Raja Bangsa Bunian yang minta agar dia dilepaskan. Permintaan ini tentu diindahkan Ki Rogo, karena Raja Bunian ini termasuk salah satu mahluk halus yang seriang membuat kekacauan, menurutnya.
Akhirnya tubuh mahluk bunian ini pun berhasil dibekukan, begitu juga dengan jasad Dewa Naga Emas, sedangkan ruhnya, dimasukkan kemabali ke kepompong Dewa Naga Emas yang juga berhasil ditarik di Pulau Cakar Ayam.

"Meski telah kita bekukan, tapi mereka masih bisa melawan dan saat ini tenaga mereka kalau bersatu akan luar biasa, makanya saya penjara dengan cara pembekuan agar energinya terserap," jelasnya.Dan rencananya, wujud asli kedua mahluk ghaib ini akan disempurnaka pada Kamis (30/4) malam nanti.

"Saya yakin ini akan menjadi suatu yang luar biasa, karena kalau saya lihat wujud Dewa Naga ini bisa membesar sendiri dan jauh lebih besar dari kurungannya," katanya.(one/cr4)

Minggu, 19 April 2009

Tuyul Menampakkan Diri di Kampung Kolam

Posmetro, Jumat, 17 April 2009

Di Kampung Kolam, Bayi Berlari

Hujan tiba-tiba saja mengguyur Kampung Kolam, Tanjungpinang, empat malam silam. Umi, salah satu warga Kampung Kolam, hingga pukul setengah duabelas malam, tak kunjung bisa memejamkan mata. Butir-butir air yang memerciki atap seng rumahnya, menciptakan suara berisik yang menyadarkan Umi, bahwa sandal dan sepatu anak-anaknya masih belum ia masukkan. Segera saja ibu rumahtangga yang rumahnya sebelah menyebelah dengan kolam kebun kangkung itu bangkit. Keluar untuk mengamankan sandal dan sepatu dari deraan hujan. Daun pintu itu ia buka perlahan, sembari membungkuk sandal dan sepatu yang masih berserakan itu pun ia gapai satu persatu.

"Waktu mau masuk ke dalam, dan mau menutup pintu, saya lihat ada anak kecil berlari. Jaraknya sekitar lima meter dari saya," ungkapnya, ketika ditemui kemarin.Umi jelas terperanjat. Ada yang aneh dan tak masuk akal. Di kepala Umi, malam-malam berhujan kok ada anak kecil yang hanya mengenakan celana pendek dengan kepalanya pun sedikit botak, berlari menembus hujan. Umi memperkirakan usia anak yang dilihatnya antara dua hingga tiga tahun."Saya langsung menyapa. Hey, anak siapa malam-malam masih main di luar," tambah Umi.

Bukannya berhenti, sapaan Umi itu justru menambah kencang lari sang bocah itu. "Arahnya ke samping rumah saya, tapi saat saya kejar sudah tidak ada lagi," ibu tiga anak itu menambahkan.Begitu si anak hilang dan Umi kembali ke tempat tidurnya, saat itulah ia baru sadar, anak yang baru dilihatnya itu bukan anak tetangga. Umi menerka-nerka, jangan-jangan anak yang baru dilihatnya adalah makhluk halus. Umi teringat dengan kisah-kisah tentang tuyul yang mirip betul dengan ciri-ciri anak yang baru saja dilihatnya.

"Kalau dengar-dengan cerita orang dulu-dulu, anak kecil tak pakai baju dan kepalanya botak itu tuyul," katanya lagi.Teringat dengan mahluk tersebut, Umi mengaku segera membangunkan suaminya. Namun sang suami tidak mengindahkan. Keesokan harinya, pengalaman itu diceritakannya pada para tetangga. Berikutnya, hebohlan Kampung Kolam. Meski hingga kemarin ia dan sejumlah tetangganya mengaku belum ada yang kehilangan uang, namun Umi yakin kalau yang dilihatnya itu benar-benar tuyul. "Tapi tak tahu siapa yang punya. Bisa jadi rumah tuannya tidak di sini, tuyul itu hanya disuruh ke sini saja," Umi mengira-ngira.

Tuyul di Taman Raya

Pengalaman yang dialami Umi, juga pernah menimpa Udin, seorang warga Tembesi. Sekitar dua tahun silam ketika Udin masih bekerja sebagai sekuriti di Perumahan Taman Raya Tahap II, Batamcentre. "Saya lupa itu malam apa, tapi yang jelas bulan purnama," kenangnya saat ditemui di pangkalan ojek Kampung Tembesi, kemarin.Udi mengaku, malam yang tak terlupakan itu ia tengah keliling mengontrol keamanan ke semua gang komplek.

Saat mengitari Blok AA, ia melihat sekelebat bayangan anak kecil yang berlari cukup kencang menembus tembok rumah warga. Meski yakin dengan apa yang dilihatnya, namun Udin enggan membangunkan si pemilik rumah. "Besoknya baru terdengar sibuk-sibuk kalau warga di blok itu sering kehilangan uang," jelasnya.Sejak malam itu, ia dan teman sesama sekuriti menmbah kewaspadaan, dan berniat menangkap tuyul tersebut, namun walapun ditunggu hingga mentari terbut, tuyul tersebut tak pernah lagi kelihatan."Kita sudah siapkan tepung, telur, merica, untuk menangkapnya.

Tapi yang ditunggu tak berani lagi memperlihatkan wujudnya. Warga juga tak ada lagi yang mengeluh kehilangan uang," jelasnya.Ya, dari petunjuk salah seorang orang pintar yang sempat didatangi Udin setelah melihat tuyul itu, ia diberitahu tentang cara-cara menangkap tuyul. Katanya masukkan air dalam baskom dan taruh telur atau kepiting hidup di dalamnya. Tepung ditaburkan di sekitar baskom itu. Saat tuyul melihat air di baskom yang ada telur atau kepiting maka dia akan bermain di sana, dari tepung itulah diketahui kalau ada tuyul," Udin menjelaskan.

Lebih dari Uang

Bagi sebagian masyarakat, tuyul dikenal hanya gemar mencuri uang. Namun, lebih santun daripada koruptor, setiap beraksi tuyul hanya mampu mencuri selembar uang. Anggapan ini dibantah oleh Ki Rogo Sejati.

Ketua Ikatan Paranormal Nusantara (IPN) itu menjelaskan, ada berbagai macam tuyul berikut fungsi dan kegunaannya."Memang ada tuyul yang hanya bisa mengambil selembar uang dari rumah yang ditujunya.

Tapi untuk tuyul Kedah, bisa mengambil emas dan perak dari rumah yang menjadi incarannya," jelas Ki Rogo di tempat kerjanya, kemarin. Jenis tuyul sendiri, menurutnya, ada puluhan macam. "Ada tuyul larong, kedah, suket dan lain sebagainya. Mereka punya keahlian masing-masing dan kekuatan yang berbeda," ujarnya.Tuyul kedah misalnya. Ki Rogo mengatakan, tuyul jenis ini tidak gampang ditangkap, dan hanya bisa ditangkap dengan menggunakan paku berlapis emas yang telah dibacakan ayat Kursi sebanyak 111 kali dan dibenamkan di tiang pintu. ''Atau dengan kepiting hidup yang diikat lalu didekatnya ditaruh botol yang telah diberi jarah. Sehingga saat si tuyul bermain dengan kepiting, dia akan tertarik ke dalam botol tersebut," ungkapnya.

Sedangkan tuyul jenis lain, bisa ditangkap atau ditangkal dengan kacang hijau dan merica. Cara pengumpulan kekayaan dengan pemeliharaan tuyul menurut Ki Rogo, sedikit lebih mudah dibanding persungihan lainnya. "Memang butuh ritual khusus, tapi tak sesulit yang lain, untuk membangunkan tuyul yang bersangkutan cukup menyediakan darah bayi saja," jelasnya.
Seperti Motor, Tuyul Dijual Lima Juta Entah apa yang terlintas di benak pengelola situs Rajajintripot.com. Yang jelas, situs ini memperdagangkan tuyul. Lengkap dengan harga dan spesifikasi tuyul yang dijual.

Mirip-mirip seperti membeli motor.

Tuyul yang didapatkan dari Desa Krucuk, Kabupaten Klaten misalnya, situs Rajajintripot.com menghargai tuyul jenis ini seharga Rp5 juta. Tuyul ini menurut sang penjualnya berukuran sangat kecil, hanya kira-kira 5 hingga 6 senti. Dalam keterangan si penjual, tuyul ini juga dapat dilihat oleh mata terbuka dan dapat diajak bicara tapi hanya dapat dilihat oleh majikanya saja, orang lain tidak dapat melihatnya. Menganai perawatan, tuyul ini sangat canggih dan tidak merepotkan karena tuyul ini tidak membutuhkan kamar khusus atau mainan anak-anak yang seperti diceritakan orang. Tuyul ini juga suka menyusu pada ibu-ibu.

"Tuyul kami tidak seperti itu, tuyul ini hanya butuh lima tetes darah manusia golongan O atau AB, Anda tidak Usah takut atau repot, karena darah tipe O/AB, bisa anda beli di Rumah Sakit atau di PMI," ungkap si penjual tuyul dalam situsnya. Lima tetes darah itupun menurutnya baru dikasihkan jika si tuyul akan disuruh mencuri uang. Untuk tuyul Memet, dibandrol seharga Rp15 juta. Menurutnya, Memed merupakan jenis tuyul pintar dan memilki dua buah taring pada mulutnya. Selain itu, Memet dapat berlari lebih cepat dari pada tuyul biasa, oleh karena itu Memet disebut tuyul pintar Selain menampilkan harga dan jenis tuyul situs itu juga menyajikan cara merawat tuyul.Bahkan, di situs video sharing youtube.com, pengguna internet bisa menyaksikan berbagai macam penampakan tuyul dan aneka jenis makhluh halus yang terekam kamera video. Persoalannya, Pembaca tinggal percaya atau tidak! (one/for/int)

Jumat, 17 April 2009

Gagal Duduk di Kursi Dewan, 150 Caleg Menjadi Gila!

Posmetro Batam, Rabu, 08 April 2009

Batam, Metro: Pemilu 2009 ini memang beda dengan pemilu-pemilu sebelumnya, selain meNgubah cara memilih dari coblos ke centang. Pada pemilu kali ini pun menganut sistem suara terbanyak.

Di satu sisi sistem ini jelas menguntungkan sebagian besar caleg yang awalnya mendapat nomor sepatu. Tapi di sisi yang lain, sistem ini pun membuat caleg-caleg harus merogoh kantongnya dalam-dalam. Karena tanpa sosialisasi, mereka tak bakal dikenal oleh masyarakat.
Dari sejumlah caleg yang pernah diwawancarai POSMETRO, rata-rata mereka mengaku menyiapkan dana kampanye puluhan hingga ratusan juta, bahkan ada caleg yang tanpa sungkan-sungkan membeberkan dana kampenye yang telah dianggarkannya sejak beberapa tahun silam mencapai miliaran.

Nah, apa yang akan terjadi jika nanti caleg-caleg yang telah mengeluarkan dana kampanye hingga ratusan juta atau bahkan miliaran ini gagal meraih suara?
“Bertarung di dunia politik itu memiliki kenikmatan sendiri. Kalah menang itu biasa, yang penting nikmatnya.” itu jawaban salah seorang caleg dari Partai Hanura, hal yang sama pun sering diungkapkan oleh caleg-caleg dari partai lainnya.

Tapi tidak menurut penerawangan Ki Rogo Sejati. Paranormal kondang Kepri ini memprediksi ada ratusan caleg yang gila akibat kalah bertarung pada 9 April mendatang. “Yang gila parah itu jumlahnya mencapai puluhan,” ujar Ki Rogo dua hari silam.
Sedangkan yang sterss berat atau gila ringan, menurutnya mencapai 150 orang. “Mereka ini sterss berat, tapi harus dirawat di rumah sakit jiwa,” katanya sembari menambahkan yang stress ringan sekitar 300 orang.

“Bahkan dalam terawangan ghaib saya, saya melihat ada salah seorang paranormal yang ikut maju (mencaleg) tapi gagal. Dia itu termasuk golongan yang harus masuki ke rumah sakit jiwa,” beber pemilik Padepokan Rogo Sejati di Perumahan Rosedalle, Batamcentre itu.

Selain memprediksi para celeg gila akibat kalah dalam pemilu, Ki Rogo juga memprediksi bakal ada kekacauan besar yang terjadi sejak pemilu hingga sebulan setelah itu. “Saat hari H (9 April) ada beberapa tempat yang mengalami konflik, meski pun akhirnya bisa diatasi,” jelasnya.Konflik terbesar menurutnya baru akan pecah sebulan setelah itu. “Saya melihat mereka yang kalah ini menggalang suatu kekuatan negatif yang secara tidak langsung kekuatan-kekuatan itu menyatu sehingga timbul lah huru-hara atau kekacauan yang luar biasa,” jelasnya.

Tanda-tanda kekacauan setelah pemilu ini juga menurut Ki Rogo telah terlihat oleh sejumlah masyarakat Kepri. “Masih ingat ada anak-anak Tanjunguma dan warga Batuuaji yang lihat UFO? Itu sebenarnya bukan UFO tapi kendaraan ghaib mahluk penguasa Selat Philips yang menyedot aura negatif dan akan dihembuskan kembali setelah selesai pemilu sebagi sumber huru-hara,” jelasnya.(one)

Rumah Sakit Tak Sediakan Fasilitas Khusus

Posmetro Batam, Rabu, 08 April 2009

Ki Rogo memperediksi sedikitnya 150 caleg gagal mengalami gangguan jiwa alias gila dan perlu dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ), tapi hingga hari ini, rumah sakit khusus itu belum ada di Kepri. RSJ terdekat adanya di Pekanbaru. Lantas bagaimana pihak rumah sakit baik pemerintah mau pun swasta menanggulangi masalah ini?

Dr Mohammad Zaini, MARS selaku Manager Business & Development Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam, menuturkan, di tempatnya memang tidak menyediakan fasilitas atau penampungan khusus untuk menangani pasien para calon legislatif (Caleg) yang gila akibat gagal dalam Pemilu 2009 nanti.“Kami nggak ada fasilitas yang dikhususkan untuk itu, karena kami tidak memiliki psikiater. Kami hanya menangani sesuai dengan ketersediaan sarana yang kami punyai, kalau untuk fasilitas khusus tersebut tidak ada,” terangnya kepada POSMETRO, Minggu (5/4) siang.

Zaini menegaskan, pihaknya terus berusaha melayani dengan baik seluruh pasien maupun keluarga pasien yang berobat. “Dengan tidak dilengkapinya fasilitas khusus untuk pasien caleg yang stres, tapi bukan berarti kami tidak mau menerima pasien caleg itu,” sebutnya.
Sementara itu, RSOB siap menangani para caleg yang diduga stres akibat gagal dalam pemilu. “Kita siap merawat kalau ada caleg yang stres,” kata dr. Agus Permadi,sp,s, saat ditemui di Poliklinik saraf RSOB awal pekan kemarin.

Agus mengatakan, walau RSOB tidak menyiapkan ruangan khusus bagi caleg-caleg yang stres, pihaknya sudah siap jika memang ada caleg yang stres. Sementara pihak RSHB dan RSBK, tidak menyiapkan ruangan khusus. “Kita hanya bisa merujuk karena tidak punya fasilitas untuk mereka,” kata Pranoto, Kabag SDM RSHB.(cr2/cr4/kau)