Kamis, 06 November 2008

Telepon Setan Butuh Tumbal 500 Orang Lagi

Sabtu, 24 Mei 2008
Posmetro, Batam

BATAM, METRO: Meski sudah sedikit mereda, namun masyarakat Kepri masih harus tetap waspada terhadap teror telepon setan berlayar merah yang bisa merenggut nyawa. Pasalnya dari 666 orang yang akan dijadikan tumbal, telepon setan baru merenggut sekitar 80 jiwa manusia. Artinya masih tersisa sekitar 520 jiwa lagi yang akan menjadi tumbal. Data ini berdasarkan hasil terawangan seorang paranormal kondang, Ki Rogo Sejati, yang melakukan meditasi beberapa hari lalu. Menurut pemilik Pedepokon Rogo Sejati yang beralamat di Perumahan Rosedalle Blok E nomor 24, Batam Centre itu, telepon setan merupakan ancaman serius yang patut diwaspadai bukan saja oleh masyarakat Kepri tapi seluruh rakyat Indonesia.“Ini pekerjaan salah seorang paranormal yang sudah terkenal se-Indonesia bahkan se-Asia,” ujarnya saat ditemui di Pedepokannya dua hari lalu.Tujuannya lanjut Ki Rogo untuk mengalihkan konsentrasi massa terhadap perubahan ekonomi yang akan terjadi drastis menjelang dan sesudah keputusan pemerintah.“Sebenarnya ini ulah salah seorang oknum pejabat negara yang tidak ingin bangsa ini bergejolak, makanya ia menyewa seorang para normal untuk melakukan teror itu. Karena hanya dengan teror seperti ini konsentrasi massa bisa pecah,” terang Ki Rogo.Tak tanggung-tanggung paranormal yang disewa bukan paranormal biasa, tapi mereka yang memiliki keahlian dibidang ilmu santet dan teknologi. Sehingga mampu menyalurkan metaresonalusi energi yang didalamnya terdapat buto hitam, melalui media teknologi berupa akses layanan gabungan seperti jaringan telepon, internet, slaid termasuk gelombang televisi.Siapa yang akan menjadi korbannya? Menurut Ki Rogo untuk menentukan korban-korbannya, paranormal tersebut memilih secara acak, sehingga nomor siapa pun yang keluar maka dialah yang akan menjadi korbannya.“Tentu setelah dipisahkan antara nomor rakyat jelata dengan nomor para pejabat negara,” sambungnya.Kedasyhatan energi negatif ini menurut Ki Rogo bisa membuat korbannya seperti kesetrum tegangan tinggi yang mengakibatkan kelumpuhan, lupa ingatan, gila dan bahkan bisa merenggut nyawa.“Bagi mereka yang memiliki latar belakang penyakit jantung, bisa mati di tempat setelah menerima telepon setan ini,” katanya.Meski demikian, bukan berarti telepon setan tak ada penangkal, ada beberapa cara yang membuat kita terhindar dari ancaman ini. “Pertama jangan lepas wudlu, terus jauhkan hape minimal 10 meter dari kita saat mendapat telepon setan. Jangan memencet tombol apapun, karena jika ada tombol yang terpencet, secara otomatis santet telepon setan akan bekerja,” jelasnya.Yang paling aman lanjut Ki Rogo, masyarakat bisa memprotek diri dengan memiliki Bio Energi Card Ekstra Power. Kartu ini menurutnya bukan saja mempu menangkal teror telepon setan, tapi juga bisa menangkal santet dengan berbagai cara, hipnotis mau pun guna-guna dan lain sebagainya. “Ini hanya bisa didapat di Padepokan Rogo Sejati,” katanya. Selain memberikan tips penangkal telepon setan, Ki Rogo juga mengaku sedang membuat suatu sistem yang nantinya akan digunakan untuk melawan bahkan menghancurkan santet telepon setan ini. “Karena dia bermain melalui media teknologi, maka kita juga harus melawan dengan media yang sama. Saat ini sudah lebih 50 persen selesai kita kerjakan, tinggal pengembangannya saja, jika semua sudah siap, baru kita melumpuhkan teror itu,” akunya, sembari mengatakan sebenarnya yang salah bukan paranormal yang membuat telepon setan itu, tapi oknum pejabat negara yang memberikan perintah.(one)

Sumpah Pocong, Ketahuan Bohong Langsung Diazab

Minggu, 07 September 2008
Posmetro, Batam

saat peradilan di pengadilan tak lagi dianggap adil, maka sejumlah orang sanggup mengkafan diri layaknya orang yang telah mati. Doa-doa dan ijab kabul sumpah pun didengungkan langsung tertuju ke Allah SWT. Yang salah akan terkena laknat dan yang benar mendapat rahmat. Sumpah Pocong begitu mereka menamakan ritual mengerikan ini. Hampir seluruh masyarakat Kepri kerap mendengar sumpah pocong. Namun hanya beberapa dari mereka saja yang pernah menyaksikan ritual sakral tersebut. Itu pun bukan di sini melainkan di daerah Jawa.Sebagian ulama mengaku sumpah pocong merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama. Ritual pengkafanan orang yang masih hidup dan disumpahkan tidak pernah diatur dalam Alquran, meski niat orang-orang yang melakukannya untuk mencari kebenaran.Alquran surat Ali Imran ayat 61, hanya menyebut soal mubahalah. Berbagai literatur mengungkapkan bahwa mubahalah merupakan sebagai ujian kebenaran melalui doa. Ini merupakan salah satu dari kaedah hukuman yang disebut dalam Alquran. Kaedah lain adalah qisas atau hukuman balasan sama, ta’zir, atau budi bicara hakim mengikut dua prinsip universal hukuman, diat atau bayaran ganti-rugi, li’an atau sumpah laknat, dan kaffarah atau penebusan dosa.”Siapa yang membantahmu tentang kisah ‘Isa sesudah datang ilmu, maka katakanlah: “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubalahlah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” Al Imran ayat 61Kata mubahalah dalam ayat ini lebih tepat bila diartikan menguji kebenaran dan berharap petunjuk dari Allah SWT atas persoalan-persoalan pelik yang tak mudah dipecahkan. Termasuk, dalam ayat itu, berkaitan dengan Nabi Isa AS.Tapi di kalangan masyarakat Islam Jawa Timur, kata mubahalah diartikan sebagai sumpah pocong. Padahal jika dicermati mubahalah merupakan ”perang doa.”Dalam mubahalah, pihak-pihak yang berbeda pendapat, bertemu di satu tempat dan saling memanjatkan doa kepada Allah agar ”menimpakan laknat kepada salah satu dari dua pihak yang berdusta.”Sementara dalam praktik mubahalah yang dikembangkan sejumlah kalangan masyarakat Islam di Jawa, pihak-pihak yang berbeda pendapat dikafani, umumnya di dalam masjid dan disaksikan jamaah, lantas bersumpah bahwa mereka tidak berdusta. Kepala Kantor Departemen Agama (Kakandepag) Kabupaten Karimun, Drs Erman Zarudin menjelaskan dalam ajaran Islam tak dibenarkan sumpah pocong, bahkan ia juga belum pernah mengikuti ritual sumpah pocong.“Memang saya pernah dengar, tapi secara ritual saya belum pernah melihat sendiri. Dalam agama sumpah itu selalu atas nama Allah tidak ada yang lain,” ujar Erman.“Ajaran juga tidak ada yang seperti itu, namun kalau adat mungkin ada. Adat mana yang melakukan sumpah pocong saya tak tahu pasti. Tata cara sumpah pocong, bagaimana pelaksanaannya juga tidak diketahui secara pasti,” tambahnya.Justru ia sempat mengeluarkan pertanyaan, apakah tata cara ritual sumpah pocong itu nantinya yang mau disumpah akan dibuat seperti pocong, dengan menegenakan kain kafan putih.“Yang jelas di Karimun belum pernah terjadi, dan masalah adat, adat mana yang menjalankannya saya juga tak pernah tahu, hanya kabar saja yang pernah saya dengar,” terangnya lagi.Sementara itu, Ki Rogo Sejati, paranormal kondang Kepri mengaku pernah menjadi penyelenggara ritual yang sangat sakral tersebut. “Dua kali yang pertama di daerah Karawang dan yang kedua di Kalimantan,” ungkapnya.Kalau yang di Karawang menurut Ki Rogo sumpah pocong dilakukan karena ada salah seorang ustad yang menuduh seorang paranormal sebagai dukun teluh penyebar santet.“Si dukun yang merasa tak melakukan tentu membantah, tapi karena emosi warga sudah mulai terpancing dan untuk menghindari sesuatu yang tak diinginkan, akhirnya dilaksanakanlah sumpah pocong,” jelasnya.Nah saat dilakukan ritual dengan dipanjatkan doa-doa yang ditujukan pada Allah SWT, tiba-tiba sang ustad mengakui kalau apa yang dituduhkannya pada paranormal tersebut tidak benar.”Sumpah pocong pun akhirnya dihentikan,” jelasnya.Sedangkan di Kalimantan menurut Ki Rogo salah seorang pihak yang melakukan sumpah pocong harus merenggang nyawa secara tragis dengan darah yang keluar dari mulut, hidung, mata dan telinganya, karena ia tak mengakui kecurangan yang telah ia lakukan.“Itu masalah penyerobotan lahan, yang menyerobot tak mau ngaku, saat dilakukan sumpah pocong akhirnya dia meninggal dan langsung dikuburkan,” terangnya.Bagaimana sebenarnya ritual sumpah pocong tersebut? Apa saja persyaratan yang harus dilakukan oleh pihak yang mengadakan sumpah pocong?Sumpah pocong menurut Ki Rogo pertama kali dilakukan di Indonesia oleh Syeh Bakir, salah seorang penyebar Islam sebelum masa Wali Songo. “Syeh Bakir ini kemungkinan besar berpedoman dari apa yang telah dilakukan oleh Khalifah Syaidina Ali, yang pernah membaiat orang dengan cara mengkafankan orang tersebut dan dibacakan doa-doa,” kata Ki Rogo.Seiring perkembangan zaman, baiat atau sumpah ini akhirnya berkembang, dan karena ritualnya dengan cara mengafankan atau mirip pocong, akhirnya sumpah tersebut dikenal dengan sumpah pocong.Orang yang akan melakukan sumpah ini, menurut pemilik Padepokan Rogo Sejati di Perumahan Rosdalle, Batam Centre ini, harus menyiapkan perlengkapan seperti perlengkapan untuk orang yang meninggal.“Sebelum disumpah, orang yang bersangkutan juga harus dimandikan layaknya memandikan mayat. Setelah itu baru dikafankan, juga harus sama dengan kafan orang meninggal, wewangainnya pun sama,” terang Ki Rogo.Yang membedakan kafan tersebut hanya pada pelaku sumpah pocong, kafan di bagian wajah dibiarkan terbuka, seperti mayat yang telah dimasukkan ke liang lahat.“Selesai dikafankan, mereka baru bersumpah. Apa isi sumpahnya? Tergantung dari yang melaksanakan, begitu juga dengan hukuman yang akan dikenakan,” ungkapnya.Prosesi penyalatan pun tak ubah seperti salat untuk orang yang telah meninggal. Hanya saja pada prosesi sumpah pocong salat yang hukumnya fardhu kifayah itu harus dilakukan minimal 41 orang secara berjamaah.“Doa 41 orang itu lebih cepat diterima oleh Allah,” terang Ki Rogo.Selsai salat, dengan dipimpin oleh kiai atau paranormal yang paham dengan hal tersebut, pembacaan doa pun dimulai. “Ada surat-surat khusus yang dibaca saat itu, begitu juga dengan doa yang dilafazkan, bukan sembarang doa,” ungkapnya.Dampak atau balak atau laknat dari sumpah pocong bagi orang yang berbohong atau mereka yang melakukan kecurangan menurut Ki Rogo bisa langsung terjadi pada saat ritual dilaksanakan. Tapi bisa juga dirasakan mereka menjelang hari ketujuh setelah ritual itu digelar.“Pengalaman kami di Kalimantan, laknat Allah langsung terjadi saat itu juga, karena yang bersangkutan tak ngaku dengan kecurangan yang dilakukannya,” ungkap Ki Rogo.Selain meninggal tragis, mayat orang tersebut juga tak bisa dikebumikan secara layak. “Tanah kuburannya longsor terus, sehingga liang lahatnya menjadi kecil. Akhirnya karena hari juga semakin gelap, jenazah dipaksa masuk saja, meski pun harus dalam posisi tertekuk,” kenag Ki Rogo.Sedangkan di beberapa tempat lainnya yang ia dengar, ada yang mendapat balak menjelang tujuh hari setelahnya. “Ada yang meninggal kecelakaan, ada juga yang ditimpa musibah ekonomi, pokoknya sesuai dengan janji atau sumpah yang dia ikrarkan,” jelasnya.Nah, pertanyaannya saat ini, apakah sumpah pocong ini diizini oleh agama? Apakah ia tak mendekati dengan perbutan musyirik?“Sepengetahuan saya tidak, karena sumpah ini dilakukan di masjid, yang menjadi pemandu atau mediator seorang kiai atau paranormal yang mengerti akan hal itu, lalu doa dan surah-surah yang dibacakan pun berasal dari Al-Quran,” ungkapnya.***

Teror SMS Anak Dugem Kepala Buntung

Senin, 08 September 2008

Posmetro, Batam


Dua petikan SMS di atas, kini menjadi bahan pembicaran sekaligus keresahan masyarakat Tanjungpinang. Puluhan orang mengaku mendapatkan SMS yang isinya senada. Ada yang mempercayai, ada pula yang tidak menggubris sama sekali. Banyak warga mengaku takut dengan ancaman derita, bencana atau sebagainya yang akan dialami kalau tidak mengirimkan pesan tersebut. Terlebih lagi dengan SMS dari (yang diyakini sebagian orang) dari korban pembunuhan mutilasi dan menikah dengan mayat itu. Muncul kengerian dirasakan. Namun, tidak sedikit pula yang sangat berharap akan mendapat kebahagiaan dan rezeki besar dengan mengirimkan sms tersebut. Kasim (43), warga Batu 12, Tanjungpinang misalnya. Buruh bangunan ini mengaku sangat takut dengan teror SMS dari korban mutilasi. “Kalau bener-bener didatangi bagaimana? Kalau tiba-tiba tengah malam diganggu bagaimana?” Itu kata Pak Kasim ketika ditemui POSMETRO kemarin. Paranormal Ki Rogo Sejati, menyebut itu adalah SMS kaleng. Ketika dihubungi lewat hape kemarin, Rogo menduga SMS tersebut merupakan ulah seseorang untuk membuat resah masyarakat Tanjungpinang. “Sama sekali tidak ada hubungannya dengan spiritual atau aliran hitam,” katanya dari Yogyakarta.Rogo menambahkan, munculnya SMS-SMS itu merupakan suatu usaha dari oknum atau kelompok tertantu untuk merusak aqidah. Apalagi momen yang digunakan adalah Bulan Puasa. ‘’Masyarakat jadi was-was, gelisah, rusak mental, yang efek fatalnya dapat menggagalkan ibadah puasa itu sendiri. Intinya itu tidak betul lah,” katanya mewanti-wanti. Sebagian kalangan masyarakat menilai, munculnya SMS-SMS itu merupakan ulah operator tertentu untuk memperoleh keuntungan dari setiap SMS yang dikirimkan. “Coba bayangkan. Kalau setiap orang mengirimkan sms ke 10 orang dan orang yang dikirimkan mengirim sms lagi ke sepuluh orang berikutnya dan seterusnya, kalikan saja nominalnya,” kata Wati, seorang guru salah satu SMK di Tanjungpinang.Pendapat ini dibantah tegas oleh Hanny Hairany. Dia adalah Corporate Communication Regional Wilayah Sumatera Bagian Tengah. Wanita yang lebih akrab disapa Ayu ini tegas menyebut itu merupakan suatu bentuk penipuan. Telkomsel sebagai salah satu operator selular di tanah air, katanya, tidak begitu. Malah, di bulan Ramadan ini operator tempatnya bekerja justru memberikan program diskon. Baik itu berupa SMS atau pun melakukan percakapan. “Justru kita memberi tarif murah,” tegasnya lagi.Perbuatan itu disebut Ayu merupakan ulah dari oknum tidak bertanggungjawab. Kalau masyarakat risau dengan adanya SMS itu, Ayu meminta supaya diabaikan, tidak digubris. Siapa oknum yang disebut tidak bertanggungjawab dan membuat resah itu memang sulit untuk dibuktikan. Perlu dilakukan penyelidikan satu persatu, dari hape ke hape untuk mengetahui siapa sumbernya. Akan butuh waktu lama untuk mengetahui siapa yang menerima pesan pertama kali, supaya dapat mengetahui si sumber pengirim.Salah satu usaha untuk mengetahui sumbernya, POSMETRO mencoba menghubungi kiriman ulang (forwarded from) yang nomornya disebut 081213131313. Dengan harapan nomor muncul suara dari seberang. Namun, beberapa saat kemudian, yang terdengar adalah nada tulalit. Beberapa saat ketika dihubungi kembali, kali ini muncul nada operator yang menyebut, “nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan. Silahkan hubungi beberapa saat lagi”.(ame)

Rabu, 05 November 2008

Kesurupan, Apa dan Mengapa Bisa Terjadi

Minggu, 21 September 2008
Posmetro, Batam


tubuh ceking itu sekonyong-konyong kejang dan meronta-ronta. Matanya mendelik seakan hendak meloncat dari kelopaknya. Dari kerongkongan pria berambut ikal itu terdengar desahan-desahan nafas seakan tertahan. Mulutnya mulai mengoceh parau yang meminta orang disekelilingnya memenuhi segala keinginannya. Kesurupan, kemasukan, kesambat, begitu biasa masyarakat kita menamakan orang yang dimasuki jin atau mahluk halus. Fenomena ini kerap kali terjadi, baik di tempat kerja, pabrik-pabrik, sekolah, bahkan di rumah-rumah. Nah, pada edisi kali ini POSMETRO sengaja menyajikan liputannya. Apa sebenarnya kesurupan itu? Hal-hal apa saja penyebabnya? Jumat dua pekan silam menjelang magrib, Ali sebut saja begitu namanya, baru pulang dari Batamcentre ke Tiban. Di pertengahan jalan tak jauh dari Seiladi, pria ini kebelit pipis. Rasa itu tak mampu lagi dibendung, hingga akhirnya memaksa ia menghentikan laju sepeda motor Suzuki Shogun birunya.Ya, di semak-semak pinggir dam sumber air minun sebagian warga Batam itu ia pipis. Tanpa Bismillah dan permisi, buang hajat itu langsung dilakoninya. Setelah itu, Ali pun kembali ke sepeda motornya dan melanjutkan perjalanan. Tak sampai sepuluh menit ia sudah berada di rumahnya. Sesampai di rumah tanpa terlebih dahulu mencuci muka, kaki dan berganti pakaian, pemuda yang baru setengah tahunan di Batam ini langsung mengambil piring dan menyantap apa saja yang ada di bawah tudung saji.Usai makan sebatang rokok disuludnya, ia pun menyendiri di sudut ruangan depan, berjarak sekitar lima meteran dari teman-teman sekontrakannya yang asyik nonton televisi di ruang tengah.Rokok di tangannya belum habis, tiba-tiba erangan keluar keras dari mulutnya. Sontak saja mengagetkan teman-temannya yang lain. Hendra salah seorang temannya lekas berlari menghampiri. Ia mencoba menenangkan Ali yang dalam kondisi kejang-kejang. Tapi sial banginya, akibat tendangan Ali, Hendra pun terjungkal dan memar di rusuk kirinya.“Ali kerasukan! Ali kerasukan!” teriak pemuda itu. Sejak itulah para teman-teman dan tetangga sekitar berusah menenangkan. Ada yang memegang tangan, kaki dan kepala Ali sembari entah membaca apa saja, yang penting mulut sebagian orang yang ada di sana komat-kamit. Namun Ali tak juga tenang, malah semakin bringas. Terakhir pria asal Malang, Jawa Timur ini, yang suaranya sudah berubah menjadi suara kakek-kakek meminta agar disediakan darah segar. Katanya ia haus dan ingin meminum darah. Bukan itu saja, ia juga minta disediakan rokok, menyan dan benda-benda aneh lainnya.Kontan saja hal ini membuat masyarakat di situ menjadi merinding. Berbagai cara telah pun ditempuh, namun Ali tak juga siuman. “Kadang dia sadar sebentar, lalu kerasukan lagi, sadar lagi, lalu kerasukan lagi,” ungkap Dirman teman satu kontrakannya.Sepanjang malam itu, menurutnya kerasukan yang dirasakan Ali lebih 10 kali, hilang timbul. Sepanjang itu pula teman-temannya tak bisa tidur pulas, karena takut terjadi sesuatu.“Habis dia ngancam kalau tak disediakan darah, maka akan meminum darah kami, itu yang membuat kami takut,” kata Dirman yang diiyakan Amin beberapa hari silam.Setelah fajar menjelma, kondisi Ali tak kunjung membaik, meski sebagian orang mengatakan kalau iblis atau syaitan takut dengan sinar matahari, tapi tak begitu dengan yang merasuk tubuh Ali, semakin siang, kondisinya semakin parah.“Kalau pas sadar dia bilang lelah, dan lapar luar biasa, tapi saat kerasukan lagi, dia beringas. Kami kasihan melihatnya,” ungkap Hendra sembari memegang daerah rusuk kirinya yang ditendang Ali.Di tengah kebingungan para pemuda itu, tiba-tiba salah seorang tetangganya nyeletuk agar Ali dibawa ke Padepokan Rogo Sejati, pimpinan Ki Rogo Sejati.“Katanya dia pintar mengobati yang seperti ini,” ungkap warga tersebut. Tanpa menunggu lagi, sebuah carry pun dihentikan, Ali akhirnya dibawa ke Kompleks Rosedalle, Batamcentre tempat Ki Rogo melayani para tamu-tamunya yang ditimpa musibah dan sedang berurusan dengan mahluk ghaib.Di tangan paranormal yang memiliki nama asli Dr Arief Wijaya Kusuma M PH ini, Ali langsung direbahkan di ruang praktiknya. Ayat-ayat suci Alquran pun segera didengungkan, ditambah dengan niat tulus dan bacaan-bacaan, akhirnya iblis atau jin yang tadinya menguasai tubuh Ali langsung hengkang.Namun sebelum keluar, ia sempat gusar dan menjelaskan kenapa ia sampai menrasuki tubuh pemuda itu. “Dia telah mengencingi kepalaku,” kalimat itu begitu bergetar dan penuh dengan kemarahan.Warga dan teman-teman yang mendengarkan langsung tercengang. Mereka bingung kapan dan dimana Ali mengencingi kepala mahluk halus beringas tersebut.Sementara itu, Ali yang mulai sadar langsung diberi minum tentunya air yang telah dibaca-baca oleh Ki Rogo. Perlahan tubuhnya kembali normal, meski jelas masih sangat lemah, hingga jalan pun ia harus dipapah.Saat itulah ia bercerita ketika pulang kerja ia sempat buang air kecil di sekitar Dam Seiladi. Setelah pulang itu, Ali mengaku pikirannya menjadi galaw, begitu pula dengan hatinya yang diselimuti perasaan tak enak hingga akhirnya nafasnya memburu dan ia pun tak sadar apa yang terjadi pada dirinya.“Aku hanya merasakan lemas, badan ini seperti mau rontok semua, pegal, capek sekali, perut pun lapar,” ujar pria bertubuh ceking itu lirih. Setelah kondisi sedikit membaik, Ki Rogo mempersilahkan Ali pulang ke rumahnya. Ia mengaku tak melepaskan anak itu begitu saja, melainkan telah diberi bekal berupa air penawar.“Mahluk yang masuk ke tubuhnya memang mahluk yang sangat kejam. Ia tergolong jin iprit,” ujar Ki Rogo menjelaskan.Bangsa jin iprit ini, menurut pemilik pedepokan Rogo Sejati, tak mempan dibacakan surah Alquran, jika yang membacanya tidak dalam kondisi suci dan tidak dari hati yang paling dalam.“Bukan berarti ayat Alquran-nya yang tak ampuh, tapi orang yang membacakannya yang tak bersih dan tak dari hatinya,” ungkap Ki Rogo. Jika yang bacakannya telah bersih baik rohani mau pun jasmaninya, Aliklas, Alfateha dan ayat Kursi serta shalawat Sulaiman mampu menyingkirkan segala jenis jin dan makhluk ghaib.Dimata Ki Rogo, kusurupan, kerasukan atau kesambet bisa terjadi apabila seseorang dalam kondisi tertekan, stress, sehingga kondisi tubuhnya lemah dan situasi inilah yang akhirnya dimanfaatkan oleh mahluk ghaib untuk menguasai hati dan pikiran orang tersebut.Namun tubuh dalam kondisi fit dan pikiran sehat pun bukan berarti aman dari rasukan jin dan butho. “Jika dia melakukan kesalahan atau mengganggu mahluk halus meskipun secara tak sengaja, dia bisa kerasukan, jika mahluk tersebut marah.“Itulah yang terjadi pada pemuda tadi. Dia sebenarnya sehat dan menurut teman-temannya, dia sedang tak punya masalah. Tapi karena dia kencing sembarangan dan kebetulan tempat ia buang air kecil itu ternyata rumahnya jin dan bahkan kepala jin itu yang dikencinginya, akhirnya dia menjadi bulan-bulanan mahluk halus itu,” ujar Ki Rogo. Jadi Ki Rogo berpesan, sebaiknya sebelaum buang air kecil, meludah atau buang sampah bahkan mau melintas di jalan-jalan yang jarang dilewati orang, sebaiknya kita permisi terlebih dahulu.“Karena mahluk ghaib itu sama seperti kita, dia ada dimana-mana. Sebagian dari mereka tidak akan mengganggu kita jika kita tak mengganggu mereka. Jadi permisi atau sekedar bertegur sapa-lah,” jelasnya. Selain itu menurut paranormal yang satu ini, kesurupan juga bisa terjadi pada seseorang, apabila mahluk ghaib akan memberikan pesan-pesan atau larangan-larangan.“Ini biasanya terjadi saat pembukaan lahan baru, tak jarang kita dengar ada pekerja yang kerasukan penunggu lahan itu yang minta agar lahan itu tak dibabat atau digarap,” ungkapnya.Jika berhadapan dengan orang yang kerasukan, Ki Rogo mengatakan kita harus segera bersuci diri dan hati, lalu membacakan ayat-ayat Alquran, juga zikir, karena dengan berzikir, kita dan orang yang mendengarkannya mendapatkan ketenangan hati.“Jangan pernah menuruti keinginan dari syaitan atau jin yang merasuki tubuh teman kita itu. Karena kalau kita turuti, maka kita menjadi musyrik, meskipun ia mengaku syekh, arwah datuk kita, atau malaikat sekali pun, jangan didengarkan,” jelasnya.Penanganan terhadap orang yang kerasukan juga tak perlu menggunakan pijatan-pijatan atau tindak kekerasan lainnya. “Ya seperti yang saya lakukan tadi, cukup membacakan ayat-ayat Alquran lalu minumkan air putih oleh yang kerasukan, Insya Allah bisa diatasi,” jelasnya.Selain kesurupan tunggal, Ki Rogo juga menjelaskan ada kesurupan massal dengan korban puluhan orang. Mereka secara bergilir kesurupan. “Nah, kalau yang ini biasanya pekerjaan bangsa Buto Geni,” katanya.Boto Geni merupakan bangsa jin yang biasanya menjadi pesuruh dari dukun-dukun santet yang menerima pesanan dari seorang pengusaha untuk membikin bangkrut lawan usahanya.“Makanya yang biasa kita lihat terjadi kerasukan massa ini di pabrik-pabrik, perusahaan, atau di sekolah-sekolah swasta yang tentunya ada persaingan usaha di sana,” tambah Ki Rogo. Kerasukan masih kata Ki Rogo sebenarnya bisa saja dielakkan. Tentunya dengan memperbanyak ibadah dan berzikir. Selain itu dengan memegang Bio Energy Card Extra Power, penangkal kesurupan karya magis Ki Rogo.***

11 Paranormal Berburu Kuntilanak Seiladi

Jumat, 17 Oktober 2008
Posmetro, Batam

BATAM, METRO: Saat sejumlah warga Batam beranjak ke peraduan, Jumat (17/10) dini hari, 11 paranormal yang tergabung dalam Ikatan Paranormal Nusantara (IPN) pimpinan Ki Rogo Sejati berangkat ke jembatan Seiladi. Mereka melakukan ritual pembersihan tempat tersebut dari mahlukhalus yang kerap mengganggu pengguna jalan dan mengakibatkan kecelakaan. “Ritual pembersihan ini kami lakukan atas permintaan sejumlah warga yang pernah menjadi korban mahluk halus yang berdiam di daerah ini,” ungkap Ki Rogo yang ditemui di lokasi.Ritual yang diawali dengan pembacaan doa bersama dan pembakaran hio itu awalnya berjalan dengan tenang. Namun tiba-tiba, tubuh Ki Rogo, pemimpin prosesi tersebut sontak berdiri tegak dan berlari ke sisi jembatan. Layaknya orang yang sedang bergelut, pemilik Pedepokan Rogo Sejati itu pun berguling-guling di jalan dan nyaris tertarik ke dalam Dam Seiladi.Dengan sekuat tenaga, dia yang dibantu doa oleh 10 par normal lainnya seperti Ki Sabdo Pandito, Ki Dai Satria Dakwah Sejuta Qadam, Ki Ageng Wismoyo, Ki Gunarto, Ki Gajah Birowo, Ki Yassin, Ki Harjono, Ki Ageng Pariyaman, dan Ki Lewo serta Bapak Anto, akhirnya Ki Rogo berhasil menangkap jin wanita yang kemudian menjelma menjadi sekuntum mawar putih. Mawar itu lalu dibakar dengan hio, “wus” api biru kemerah-merahan pun langsung mengepul. Hanya dalam hitungan detik mawar di tangan Ki Rogo pun lenyap. “Alhamdulillah, satu mahkluk dari bangsa jin keparat berhasil kita bakar,” ungkapnya.Namun belum sempat ia menarik napas panjang, tubuh Ki Rogo seakan tertarik kembali ke sisi jembatan.
Di sana kembali pergulatan terjadi. Kali ini seperti orang yang dicekik, Ki Rogo memegang lehernya sendiri dan berusaha melepaskan cengkraman tersebut. Tak lama sekuntum mawar putih kembali berada di tangan kanannya. “Ini jenisnya sama dengan yang tadi, tapi lebih lemah. Kemungkinan mereka ini ibu dan anak,” ungkap Ki Rogo sembari membakar mawar tersebut.Menurutnya, kedua jin wanita itulah yang kerap mengganggu pengguna jalan. “Mereka selalu berubah wujud menjadi wanita cantik yang kerap mengaku korban pembunuhan, perampokan, dan lain sebagainya,” tambahnya. Selain melumpuhkan kedua mahluk tersebut Ki Rogo juga berhasil menangkap puluhan jin dari golongan ifrit yang juga kerap mengganggu pengendara. Ingin tahu bagaimana serunya perburuan iblis laknatullah itu? Baca liputan lengkapnya di POSMETRO edisi Minggu (19/10) yang beredar Sabtu sore ini.(one)

Perburuan Jin Kufarat hingga Jin Iprit

Sabtu, 18 Oktober 2008
Posmetro, Batam.

Kamis pekan silam, jam di tangan Waluyo menunjukkan pukul 23.25 WIB. Lalulintas jalan raya di sejumlah sudut Batam mulai sepi. Hanya satu dua kendaraan roda empat yang melintas. Setelah seharian lelah berkeliling mengantarkan para penumpang yang naik ke taksinya. Pria asal Pati, Jawa Tengah ini bermaksud pulang ke rumahnya di Tiban. Saat melintas di Simpangjam, tak jauh dari halte di depan RS Awal Bros, seorang wanita muda menggunakan gaun putih dengan rambut sepunggung yang terurai melambaikan tangannya. Isarat yang lazim dilakukan oleh para calon penumpang itu pun ditangkap oleh Waluyo, seketika itu juga ia menghentikan laju taksinya tepat di depan wanita tersebut. “Dia minta diantar ke Tibancentre. Ya saya pikir kenapa tidak diambil, kan bisa sekalian jalan pulang. Kalau tujuan dia ke Sekupang pasti saya tolak,” ungkap Waluyo pertengahan pekan silam di Batamcentre.Setelah sang penumpang naik ke kursi belakang, tak sepatah kata pun keluar pembicaraan dari mulut Waluyo atau wanita tersebut. Ia hanya melihat sepintas wajah penumpangnya dari spion dalam, selanjutnya bapak dua anak ini konsentrasi terhadap laju kendaraannya.“Cantik, orangnya putih, rambutnya belah tengah,” tambah Waluyo.Tak terbesit sama sekali di pikirannya kalau yang penumpang kala itu tak lain mahluk halus yang menjelma menjadi sosok wanita cantik. Ia baru sadar saat melintas di jembatan Sei Ladi.“Saat hendak melewati jembatan itu saya sengaja menekan klatson, itu sudah menjadi kebiasaan saya. Setelah dua kali klatson berbunyi tak sengaja saya melirik ke belakang dari kaca spion, ternyata di bangku belakang tak ada lagi penumpang,” ungkapnya sembari menunjukkan bulu-bulu di lengannya yang mulai berdiri ketika mengingat kembali kejadian malam itu.Tak puas dengan pemandangan dari sepetak cermin itu, Waluyo pun menoleh ke arah belakang. Dipandanginya dari satu sudut ke sudut yang lain. ternyata memang benar wanita yang tadinya duduk dengan anteng di jok belakang mobilnya raib tanpa meninggalkan bekas bagaikan ditelan bumi. “Langsung saya kebut taksi saya, sepanjang jalan saya baca berulang kali Ayat Kursi. Saya berdoa agar selamat sampai ke rumah,” tambahnya.Setiba di rumah berulang kali ia berpikir tentang wanita itu. Antara percaya dan tak percaya kalau ia tadi telah menumpangkan mahluk gahaib atau yang dianggapnya sebagai kuntilanak ke taksinya.Meski dua hari berselang, Waluyo tetap tak dapat melupakan sosok wanita tersebut. Bayangan itu menurutnya kerap menghantui terlebih saat ia hendak pulang ke rumahnya.Alhasil setelah membaca koran dan meminta pertimbangan dari teman-temannya, Waluyo pun bergegas ke Pedepokan Rogo Sejati di Perumahan Rosedale, Batamcentre. Kejadian itu pun diceritakannya pada paranormal kondang tersebut. Setelah didoakan dan meminum air putih yang disugukan oleh Ki Rogo, kini Waluyo mengaku sedikit tenang dan mulai bisa dan terbiasa melupakan kejadian tersebut. Ia pun tak lagi ketakutan melintas di Seiladi.Menurut Ki Rogo, kejadian yang seperti yang dialami oleh Waluyo sebelumnya juga telah dikeluhkan oleh pengendara dan sejumlah sopir taksi lainnya.Bahkan ada sopir taksi yang mengaku memiliki pengalaman yang lebih seru. Karena wanita cantik yang menumpang di taksinya mengaku sebagai korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dibuang ke dam tersebut. Banyaknya keluhan dari warga inilah yang akhirnya membuat Ki Rogo Sejati dan 10 paranormal lainnya yang tergabung dalam Ikatan Paranormal Nusantara (IPN) melakukan ritual pembersihan di seputaran dam Seiladi, Jumat (17/10) dinihari kemarin.“Sebelum melakukan ritual ini, dua malam silam saya sudah menerawang dari pedepokan. Ternyata memang banyak mahluk ghaib yang berkeloni dan seakan membuat suatu perkampungan di dam Seiladi. Tapi dari ratusan bahkan ribuan mahluk-mahluk itu memang yang kerap mengganggu pengguna jalan di sana hingga mengakibatkan kecelakaan lalulintas dua jin wanita dari golongan jin keparat,” ungkapnya.Rombongan yang menggunakan dua mobil milik IPN ini tiba di lokasi tepat pukul 01.00 WIB. Seketika itu juga prosesi pembersihan dilakukan. Dua botol kosong, hio dan perlengkapan lainnya pun disiapkan.Di atas sehelai tikar pandan di salah satu sudut jembatan berbesi kuning tersebut, 11 paranormal seperti Ki Sabdo Pandito, Ki Dai Satria Dakwah Sejuta Qadam, Ki Ageng Wismoyo, Ki Gunarto, Ki Gajah Birowo, Ki Yassin, Ki Harjono, Ki Ageng Pariyaman, dan Ki Lewo serta Bapak Anto membaca sejumlah doa. Doa-doa tersebut langsung dipimpin oleh Ki Rogo dan dimulai dengan pembacaan Surah Al Fatihah. Di pertengahan pembacaan doa tiba-tiba tubuh Ki Rogo mengeliat-ngeliat. Kedua tangannya diacungkan ke atas. Seiring dengan itu pembacaan doa semakin keras. Suasana hening yang semua menyelimuti Seiladi yang kalai itu hanya dilintasi oleh satu dan dua kendaraan dengan rentang waktu sekitar lima menitan, pecah dengan ayat-ayat Al Quran.Hanya dalam hitungan detik, tubuh Ki Rogo yang semula duduk tiba-tiba bangkit. Ia pun berlari ke salah satu sisi jembatam. Mimiknya sangar dengan tatapan mata tajam fokus ke hadapannya. Di tempat itu bagaikan orang yang sedang bergelut dengan lawannya, tubuh Ki Rogo berguling-guling ke kiri dan ke kanan. Tarik menarik antara ia dan mahluk halus yang digelutinya pun terjadi. Saking kerasnya tarikan itu, Ki Rogo nyaris jatuh dan kecebur ke dam. Namun kuatnya doa yang dikumandangkan oleh para paranormal lainnya membuat kekuatan Ki Rogo kembali dominan.Hampir 20 menit pergelutan itu terjadi. Setelah yakin mampu menguasai mahluk halus yang dihadapinya. Ia pun berteriak kepada paranormal lainnya untuk segera diambilkan hio yang sedaritadi telah dibakar.“Cepat ambilkan hio. Cepat,” pintanya sembari menggenggam rapat tangan kanannya.Setelah hio didapat, secara perlahan kepalan tangan itu dibukanya. Sekuntum mawar putih pun menyembul, dengan membaca doa, hio pun disulud ke mawar tersebut. “Bus” bak bara yang ditetesi spritus, api merah kebiru-biruan berkobar. Namun pertarungan belum selesai. Karena menurut Ki Rogo jin wanita yang telah ditangkapnya dan dibakarnya itu berhasil melepaskan diri. Ki Rogo pun sigap, tak ingin buruannya lolos, ia pun cepat mengejar dan kembali bergelut. Lagi-lagi aksi pertarungan sengit ditunjukkan paranormal pemilik Padepokan Rogo Sejati ini. Saking sengitnya tak terkira lagi berapa banyak peluh yang telah keluar dari setiap pori-pori di sekujur tubuhnya. Bahkan blankon yang semula rapi di kepala pun tercampak entah kemana.Tapi perjuangan itu tak sia-sia, karena kembali jin tersebut dapat ditaklukkan. Kali ini tak ada ampun pembakaran pun dijaga ketat.“Alhamdulillah. Akhirnya musnah juga,” kata Ki Rogo dengan suara yang tersengal-sengal.Belum sempat berdiagol panjang lebar dengan paranormal lainnya, Ki Rogo kembali melihat sekelebatan sosok putih. Ia pun mengejarnya. Tak jauh dari jembatan akhirnya sosok putih itu berhasil dibekuknya. Meski melakukan perlawanan, tapi tak sedahsyat dari pertarungan yang pertama.“Ini satu lagi. Jenisnya sama, tapi kekuatannya jauh lebih lemah dari yang barusan,” ungkapnya sembari membakar mawar putih di tangannya itu.Menurut perkiraan Ki Rogo antara yang pertama dan yang kedua itu masih memiliki kaitan. Kalau tidak kakak beradik kemungkinan mereka itu ibu dan anak.“Kalau mereka tak mengganggu manusia, mungkin tak akan saya binasakan, tapi karena mereka telah banyak mengganggu hingga menimbulkan keresahan, terpaksa kita selesaikan,” ujarnya.Setelah berhasil membinasakan kedua jin wanita itu, ritual kembali diteruskan, kali ini sasarannya para jin iprit yang juga kerap menakut-nakuti pengendara yang melintas di tempat itu.Puluhan jin iprit berhasil ditangkap dan dimasukkan kedalam dua botol. “Mereka ini suka menampakkan diri sebagai anak kecil, orang yang tiba-tiba nyebrang atau binatang yang nyebrang. Kalau tak ditangkapi bisa mengakibatkan kecelakaan terus di daerah ini,” tambah Ki Rogo. Menurutnya jika para jin iprit ini nantinya bisa diajak berteman, maka akan dijadikan teman. Namun jika nanti mereka membangkang, terpaksa harus dimusnahkan dengan cara membakarnya.Dalam pergelutannya memburu jin-jin pengganggu tersebut, Ki Rogo menggunakan sejumlah ajian diantaranya ajian lubang ketujuh mata batin, jaring ghaib untuk menangkap dan mengkristalkan mahluk-mahluk tersebut, ajian saidi bani yang berguna untuk melakukan pembentukan dari ujud ghaib ke wujud nyata serta saidi geni pembakaran mahluk-mahluk tersebut.

Sebelum melakukan pemburuan di Seiladi, ternyata IPN dua pekan silam juga telah melakukan pemburuan mahluk ghaib di daerah pantai Nongsa, tepatnya di dekat areal perkuburan.Dari tempat tersebut KI Rogo dan teman-temannya berhasil membekuk tiga jenglot yang berasal dari bangsa bunian. jenglot-jenglot itu berbeda dengan jenglot-jenglot yang sebelumnya juga berhasil ditaklukinya.“Ini bangsa bunian, bisa kita lihat dari tengkoraknya yang mirip srigala, serta bentuk kaki yang menghadap ke belakang,” ungkap Ki Rogo. Ketiga jenglot tersebut menurutnya sudah berumur 640 tahun. Diperkirakan bangsa inilah yang dahulu berkuasa di daerah nongsa jauh sebelum pembangunan bahkan kehadiran penduduk Nongsa yang sekarang ini berdiam di daerah tersebut.Demi memberi rasa nyaman dan tenang warga Batam, Ki Rogo dan teman-teman berjanji akan melakukan pembersihan-pembersihan di daerah-daerah yang menjadi pusat-pusat mahluk ghaib, seperti Bukit Matakucing, Bukit Harimau, jembatan Barelang dan lain sebagainya.“Kemungkinan ritual seperti ini akan kita agendakan setiap bulannya,” ia menambahkan.Dan ia pun telah memiliki nama untuk perkumpulannya itu yakni Polisi Alam Ghaib atau bisa disingkat PAG.***