Minggu, 07 Desember 2008

Sejoli Zina, Siluman Ular Makin Murka






Posmetro, Batam
Sabtu, 06 Desember 2008

Kesurupan massal yang kerap terjadi di Bumi Perkemahan Kabil, Batam bukan cerita baru lagi bagi masyarakat. Apalagi mereka yang sering menggelar kemping di sana. Berbagai cara telah dilakukan oleh pengelola bumi perkemahan untuk mengantisipasi. Mulai dari menggelar doa bersama hingga memanggil paranormal untuk memagar lokasi tersebut dari pengaruh ghaib. Namun korban terus saja berjatuhan. Bahkan baru-baru ini salah seorang korban kesurupan menjadi cacat mental alias gila. “Pernah rombongan dari Tanjungbalai Karimun menggelar kemping di sini, menjelang senja, salah seorang peserta kesurupan.

Dia (yang kesurupan) mengusir rombongan itu. Mereka dikasih waktu sampai jam 12 malam, kalau tak meninggalkan lokasi bakal terjadi malapetaka,” cerita Ir H Tato Wahyu Hardjanto, Ketua Harian Kwartir Cabang 3203 Gerakan Pramuka Batam, yang merupakan penanggung jawab Bumi Perkemahan, Kabil.Akhirnya lanjut pria yang akrab disapa Kak Tato ini, rombongan dari Karimun itu pun meninggalkan bumi perkemahan yang langsung berhadapan dengan Damduriangkang tersebut. “Kita terus mengingatkan kepada peserta kemah agar tidak melakukan hal-hal yang tak sopan, tapi ya namanya anak-anak, mungkin selalu iseng,” ungkapnya kemarin saat ditemui di lokasi.Menurut dia, sebelum Damduriangkang dibuat, ada banyak perkampungan di sana.
Bahkan di lokasi itu juga terdapat klenteng. “Saat dam dikerjakan, warga dipindahkan. Tapi sepertinya masih ada peninggalan-peninggalan yang tersisa, seperti makam bisa jadi. Namanya juga perkampungang bisa saja ada makam. Nah, mungkin dari sanalah sumbernya,” prediksi Tato. “Kita inginkan situasi kembali normal, agar yang melakukan kegiatan di sini merasa nyaman,” harapnya. Atas dasar inilah akhirnya Ki Rogo Sejati, pimpinan Ikatan Paranormal Nusantara (IPN) menurunkan Polisi Alam Gaib (PAG) untuk menggelar acara pembersihan di lokasi bumi perkemahan, Jumat (5/12) siang.Sebelas anggota PAG yang merupakan paranormal-paranormal kondang di Kepri yang tergabung dalam IPN itu di antaranya; Ki Rogo Sejati, Ki Sabdo Pandito, Ki Ageng Ismoyo, Nimas Ratu Pinati, Ki Jala Sutra, Ki Gajah Borowo, Ki Ageng Haryono, Ki Yassin, Ki Hajar Patrah, Bapak Arifin dan Ijal, menggelar ritual pembersihan yang kental aroma mistis tepat di tengah-tengah bumi perkemahan. “Dari hasil penerawangan, di sini terdapat portal atau pintu gerbang gaib, tempat keluar masuknya makhluk halus yang bersemayam di salah satu pulau yang terdapat di Damduriangkang,” ujar Ki Rogo.Dengan menggunakan sembilan Paku Kencoro Punjer Bumi berwarna kuning emas, portal tersebut berhasil ditutup. “Kita tancapkan di sembilan titik delapan penjuru mata angin,” terangnya.Ada ratusan bahkan ribuan makhluk gaib yang bersemayam di sini, namun sebagian besar tak memiliki sifat mengganggu. “Hanya makhluk gaib yang bersemayam di pulau itu yang mengganggu,” ungkapnya. “Selain itu, dari hasil komunikasi dengan makhluk gaib barusan, di tempat ini pernah ada sepasang sejoli tapi mereka bukan anggota pramuka, yang melakukan hubungan intim. Itulah yang membuat makhluk halus di sini marah,” sambungnya.Namun belum selesai memberi penjelasan, tiba-tiba mata Ki Rogo menangkap sesosok makhluk halus dari golongan siluman berwujud ular. Kontan saja ia dan para anggota PAG berlari dan mengejar hingga ke semak-semak.
Pergelutan pun terjadi. Sekitar lima menit kemudian, Ki Rogo meminta 17 dupa dibakar dan sebuah botol kosong pada muridnya. Botol yang telah dilapisi kain hitam itu pun dibukanya. Sembari melafaskan Asma Allah berulang kali dan dibarengi penyaluran energi, akhirnya botol ditutup kembali.“Alhamdulillah, kita berhasil menangkap siluman ular yang kerap mengganggu peserta kemah,” katanya dengan senyum lebar.Penangkapan itu pun membuat wajah Taufik, salah seorang pembina pramuka di sana ceria. “Saya selalu lihat dia (siluman ular) melintas di sini. Tapi saya tak mampu menangkapnya,” aku pria yang menurut teman-temannya memiliki kelebihan supra natural itu.Siluman ular itu sendiri menurut Ki Rogo, salah satu suruhan penguasa alam gaib yang bersemayam di pulau di Damduriangkang. Tak ingin tanggung-tanggung dalam pemburuan, PAG memutuskan untuk menuju langsung ke pulau yang dimaksud dengan menggunakan spead boat bermesin 40 PK.Pulau tak berpenghuni yang berjarak kurang lebih dua kilometer dari bibir dam itu memang memancarkan aura mistis yang begitu kental. Tak terdengar kicau burung lain selain jeritan gagak. Padahal kondisi pulau masih sangat perawan, hutan dengan pepohonan yang rapat dan menjulang tinggi ke angkasa. “Belum pernah ada orang yang kemari,” celetuk petugas penjaga pintu dam yang menjadi tekong spead yang rombongan tumpangi. Di pulau itu ritual diawali dengan pembacaan doa. Sebatang paku Kencono Punjer Bumi kembali ditancapkan Ki Rogo ke sebatang pohon kayu. Usai paku dibenamkan, tubuh Ki Rogo pun berguling-guling di tanah, layaknya orang yang bergulat dan berusaha menaklukkan lawannya. Sesekali ia berlari dan menerkam hingga akhirnya kondisi kembali normal.“Barusan itu makhluk halus dari golongan gundorowo rojo. Tapi kita berhasil membakarnya,” terang Ki Rogo.Ternyata bukan makhluk itu yang diincar paranormal bernama asli DR Arief Wijaya Kusuma, M.Ph ini.

Alhasil penelusuran pun diteruskan hingga ke tengah-tengah pulau. Dua pohon salak berukuran besar bejejer di sana. Berjarak lima meteran dari kedua pohon itu, sebatang pohon besar bercabang dua yang salah satu cabangnya talah rubuh menjadi pusat perhatian.“Ini portal gaib yang berhubungan dengan portal gaib yang ada di bumi perkemahan,” kata Ki Rogo sembari menunjuk celah diantara dua pohon salak tersebut. “Sedangkan pohon kayu ini kerajaan siluman ular berkepala manusia, salah satu penguasa dam ini,” timpalnya.17 dupa kembali dinyalakan tepat di depan pohon kayu yang tumbang tersebut. Doa dan zikir pun berkomandang. Belum selesai zikir, lagi-lagi tubuh Ki Rogo kejang. Beberapa kali pemilik Padepokan Rogo sejati ini melepaskan nafas panjang dan menghirup udara dalam-dalam. “Botol, cepat!” pinta Ki Rogo pada salah seorang muridnya. Prosesi penangkapan kali ini berlangsung alot dan tegang. Beberapa kali tubuh paranormal yang membuka praktik di Perumahan Rosedalle Blok E nomor 24 Batamcentre itu seakan tertarik ke sebuah lubang kecil tepat di bawah pohon kayu tersebut.Dengan sedaya upaya dan mengerahkan tenaga dalam, akhirnya mahluk halus berwujud ular berkepala manusia tersebut berhasil ditangkap. Namun meski telah dimasukkan ke botol ia tetap melawan. Ini terbukti dari botol yang terus menerus bergerak dan sulit untuk ditutup. “Luar biasa kekuatannya. Siluman ini juga licin. Umurnya sekitar 700 tahun,” ujar Ki Rogo singkat setelah berhasil menutup botol.“Kita bersukur karena telah berhasil menangkapnya. Tapi kita jangan senang dulu, karena masih ada satu lagi siluman yang berbahaya,” sambungnya. Siluman itu berwujud ikan berkepala manusia. Ia juga memiliki kerajaan. “Sebenarnya bisa kita tangkap sekarang. Tapi bias matahari mengganggu lubang ketujuh mata bathin saya,” terangnya.Dengan berat hati, akhirnya Ki Rogo memutuskan untuk kembali ke bumi perkemahan. “Kita fit-kan kondisi dulu, saya juga perlu mempersiapkan beberapa media.

Insya Allah Jumat malam Sabtu depan kita laksanakan ritual penangkapan,” ungkapnya.Ritual penangkapan itu harus dilaksanakan, karena jika tidak, portal gaib yang telah ditutup bisa terbuka kembali. “Memang kekuatan portal itu hingga 3,5 tahun, tapi siluman ikan itu sangat berbahaya,” jelasnya.Sementara itu siluman ular berkepala manusia yang telah ditangkap, akan sempurnakan wujudnya, agar bisa dilihat dengan kasat mata warga Batam. “Saya juga akan memperlihatkan ke Pak Tato dan Pak Ria (Wakil Walikota) karena atas izin mereka kita melakukan pembersihan ini,” ujar Ki Rogo. Jika nanti ada warga Kepri yang hendak memiliki siluman tersebut, maka Ki Rogo akan hibahkan. Asal tidak digunakan untuk kejahatan. Dengan pembersihan ini, Ki Rogo menjamin tak akan ada lagi kesurupan di bumi perkemahan. (novianto)

Tidak ada komentar: