Minggu, 14 Desember 2008

Siluman Ikan Minta Tumbal Tiga Nyawa

Minggu, 14 Desember 2008
Posmetro, Batam
Terawangan Ki Rogo Sejati tentang kekuatan siluman ular berkepala manusia, penguasa alam gaib di Dam Duriangkang ternyata tak meleset. Siluman yang kerap membuat onar tersebut memang benar-benar dahsyat, apalagi ia juga memiliki dua mustika serta bisa (racun) mematikan sebagai senjatanya. Kekuatan-kekuatan inilah yang membuat Ki Rogo pingsan hingga dua kali. Dan terakhir pemimpin Padepokan Rogo Sejati itu pun harus pasrah ketika kaki kirinya tak lagi bisa digerakkan setelah disembur bisa mematikan oleh siluman tersebut. Bulan di tengah-tengah langit Dam Duriangkang nyaris menunjukkan bulatan sempurna. Awan tipis bergerombolan pun seakan hendak merayunya, bergerak perlahan hingga akhirnya menutupi keseluruhan wujud “dewi malam” itu.Jumat (12/12) malam itu, sekitar pukul 20.00 WIB, 12 paranormal yang tergabung dalam Ikatan Paranormal Nusantara (IPN) bergerak dari Padepokan Rogo Sejati di Perumahan Rosedalle Blok A No 24 menuju Dam Duriangkang yang terletak tepat di depan Bumi Perkemahan, Telagapunggur.Ke-12 paranormal yang menamakan perkumpulan mereka dengan sebutan Polisi Alam Ghaib (PAG) itu di antaranya Ki Rogo Sejati selaku pemimpin, Nimas Ratu Pinati, Ki Yassin, Ki Ageng Ismoyo, Bapak Arifin, Ki Lewo, Suhu Albert, Suhu Panji, Ki Gajah Birowo, Ki Opung Singan Lodayo, Bapak Rijal Muiem serta Bambang Wijarnako.Kedatangan para pemburu mahluk gaib pengganggu ketenangan warga Batam ini, ternyata telah disambut oleh siluman laknatullah tersebut. Pagar ghoib memancarkan sinar kemerah-merahan pun sempat menghadang laju boat rombongan saat menuju salah satu pulau yang ada di tengah dam itu.
Meski tebal, namun pagar ghoib tersebut mampu dibuka oleh Ki Rogo. Alhasil boat berkapasitas 10 orang itu pun bisa berjalan kembali.Sebelum memulai proses penangkapan di pulau yang belum pernah diinjak manusia ini, Ki Rogo terlebih dahulu memagar tubuh orang awam seperti wartawan yang ikut dalam prosesi ini. Juga empat petugas penjaga Dam Duriangkang yang mengantarkan rombongan dengan boatnya ke pulau tersebut.Awalnya ritual itu berjalan lancar, namun sejurus setelah pemagaran selesai dan Ki Rogo mulai bersiap-siap melanjutkan ritual penangkapan, tiba-tiba bola api berdiameter kurang lebih 1 meter, meledup di tengah-tengah rombongan yang kala itu masih duduk membentuk lingkaran.“Blubb..” bola api merah kebiru-biruan itu pun reflek ditangkap oleh Ki Rogo. Pergelutan pun dimulai. Di tengah-tengah perkelahian itu, tiba-tiba muncul benda bulat sebesar telur burung puyuh yang mengeluarkan sinar merah binar. Benda itu seakan menari-nari di udara dan mencari celah untuk menyerang Ki Rogo.Namun sebelum sempat ia menyerang, Ki Rogo terlebih dahulu berhasil menangkapnya dan menghisapnya masuk ke dalam mulut. Perjuangan belum selesai, di dalam mulut paranormal ini, ternyata benda itu semakin beringas dan mengeluarkan energi yang sangat luar biasa. Akhirnya ia pun berhasil lepas kembali.Tapi tak lama, hanya dalam hitungan detik benda liar seperti bola api kecil ini berhasil ditangkap dan dimasukkan ke dalam botol. Kendati demikian bukan berarti Ki Rogo beserta 11 paranormal lainnya bisa bernafas lega. Karena serangan dari siluman ikan berkepala manusia terus datang bertubi-tubi hingga membuat Ki Rogo mengalami luka dalam yang akhirnya jatuh pingsan.Kalau sudah begini transfer energi pun lekas dilakukan oleh para normal lainnya. Tapi tak seperti biasa, begitu bangun Ki Rogo seakan melihat mahluk yang sangat mengerikan, yang membuat ia begitu ketakutan hingga lari pontang-panting dan akhirnya kembali pingsan.Hampir tiga menit tubuh Ki Rogo tak bergerak tergeletak di tanah. Wajahnya pucat serta dipenuhi keringat dingin. Ia kembali sadar setelah energi yang disalurkan paranormal lainnya masuk ke tubuhnya.“Ya Allah, luar biasa kekuatannya,” ucap pemilik Padepokan Rogo Sejati ini dengan nafas tersengal-sengal.Menurut Ki Rogo, kekuatan siluman ini jauh di atas siluman ular berkepala manusia yang sebelumnya berhasil ditangkap. “Siluman ini menyerang kita dengan bola api dan berharap mendapat tiga nyawa dari kita yang ada di sini. Untung saja bola api itu berhasil ditangkap. Tapi nyawa saya yang nyaris jadi korban. Karena saat saya masih memadamkan api itu, tiba-tiba siluman ini menghembuskan mustika Guntur Langit dan menyerang saya,” ujarnya sembari memperlihatkan benda bulat kecil yang telah ditangkapnya.Mustika tersebut terang Ki Rogo memiliki kekuatan jauh di atas mustika merah delima. Bahkan Ki Rogo sendiri mengaku menderita luka dalam setelah dihajar oleh benda tersebut. “Awalnya saya tidak nampak kalau ia memiliki mustika ini, karena disimpan di langit-langitnya. Tapi begitu disemburkannya dan sempat melayang-layang di udara. Tak ada jalan lain, saya harus menangkap dan cara cepatnya dengan menghisap.
Rupanya kekuatan mustika ini bisa mencelakakan saya,” jelas Ki Rogo. Bahkan akibat pukulan mustika itu juga sejumlah pembuluh darah paranormal ini juga sempat tertotok yang berakibat hilangnya kesadaran daan ia harus memasuki alam kehidupan sebelumnya.“Seperti amnesia jadinya. Begitu saya bangun saya melihat sosok seseorang yang paling saya takutkan pada saat saya kecil, makanya saya lagi, karena saya menganggap diri saya masih kecil saat itu,” ulasnya tanpa mau menyebutkan siapa orang itu. Tapi begitu energi dari teman-teman masuk kondisi beralih normal dan akhirnya saya sadar kalau yang saya lihat tadi perwujudan dari siluman ikan berkepala manusia itu,” jelasnya.Setelah sempat menarik nafas sebentar, Ki Rogo kembali bangkit dan melanjutkan penyisiran, tepat di tempat ia berhasil menangkap mustika Guntur Langit, ia temukan mustika merah delima. “Ini dia, waktu saya bertarung tadi memang perasaannya dua, tapi yang tertangkap kok satu, ternyata bersembunyi disini yang satunya,” ungkap komandan PAG itu sembari menariknya dengan kekuatan tenaga dalam dan munculah benda bulat berwarna merah dari dalam tanah dan langsung dimasukkan ke dalam botol juga.“Sekarang kekuatan siluman itu semakin melemah, ia bersembunyi di pohon ini,” ucap Ki Rogo sembari menunjuk salah satu pohon berukuran sedang tepat di tengah pulau tersebut. Pembakaran 17 batang dupa pun dilaksanakan. Asma Allah mulai bergema dari mulut ke-12 paranormal ini. Namun apa yang terjadi. Ki Rogo yang berada tepat di depan pohon kayu itu tiba-tiba menjerit kesakitan.Ya, paha kirinya terkena semburan bisa dari siluman tersebut. Bercak bisa yang masih terlihat jelas menempel dicelananya mengepulkan asap. “Bisa ini sangat berbahaya, jika menjalar hingga ke jantung saya bisa lewat,” ungkapnya.Penetralisiran pun dilakukan dengan menyiramkan air yang telah dialiri energi positif sebelas paranormal ke tempat yang terkena bisa. “Panas, panas,” teriaknya.Sejak saat itu kaki kiri Ki Rogo pun tak bisa lagi digerakkan.
sementara siluman ikan masih belum berhasil ditangkap. Nah, disaat kondisi terjepit yang mengakibatkan bernafas pun sulit, akhirnya perpaduan tenaga Ki Rogo dan 11 paranormal lainnya menjadi satu dan mengeluarkan jurus Semedi Asmoro Rassul.Selain itu Guru Ki Rogo sendiri Sir Ghoib Eyang Kanjeng Sunan Sejati turut hadir. Saat hadirnya inilah tiba-tiba tubuh Ki Rogo berubah menjadi besar. Dari kedua tangannya mulai dati pangkal lengan mengeluarkan sinar putih berkilau. Dengan mudah siluman ikan berkepala manusia ditaklukkan dan dimasukkan ke dalam stoples.“Kita belum tahu wujud aslinya seperti apa, tapi trawangan saya panjang ikan ini sekitar tiga meter dan lebarnya kurang lebih dua meteran. Kalau umurnya sekitar 850 tahun,” ujarnya.Siluman ini lanjut Ki Rogo merupakan raja dari kerajaan ghoib yang ada di dam tersebut, sedangkan ular berkepala manusia merupakan patihnya.
Meski telah dipenjara dalam stoples yang telah dipagar ghoib, namun siluman ini terus meronta yang mengkibatkan stoples tersebut bergerak-gerak.Nah, untuk penyempurnaan wujud, Ki Rogo menunggu kepulihan fisik dan bathinnya. Selain itu untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan akibat penyatuan energi siluman ular dan ikan, untuk sementara tubuh ular berkepala manusia akan ditaruh ke tempat praktik Ki Ageng Ismoyo di Perumahan Sumber Agung Blok G nomor 2, Jodoh belakang Hotel Planet. “sebenarnya di dam itu masih ada lagi penunggunya, berupa buaya putih, tapi dia sama sekali tak mengganggu bahkan selalu membantu manusia jika diganggu oleh siluman ikan berkepala manusia ini,” ungkap Ki Rogo.Paranormal ini juga menjamin akan ada penurunan tingkat kecelakaan seperti tenggelam, orang hilang dan kesurupan di daerah sekitar dam mau pun dam itu sendiri. “selagi niatnya baik, tak akan terjadi apa-apa, karena yang biasa meminta tumbal telah kita tangkap. Tapi kalau niatnya tak baik, kesurupan bisa saja terjadi. Siapa sih yang mau rumahnya dikotori,” tutup Ki Rogo.(novianto)

Taklukkan Ular Berkepala Manusia

Rabu, 10 Desember 2008
BATAM, METRO

Kendati telah dipenjara di dalam stoples berpagar mantra, bukan berarti siluman ular berkepala manusia yang berhasil ditangkap oleh Ikatan Paranormal Nusantara (IPN) Pimpinan Ki Rogo Sejati, di salah satu pulau di Dam Duriangkang, menjadi lemah. Tak disangka-sangka siluman yang memiliki keunikan dan keindahan tubuh ini ternyata masih memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dan berbahaya bahkan mampu mementalkan tubuh Ki Rogo Sejati. Jarum jam menunjukkan pukul 22.30 WIB, Senin (8/12) malam, selain Ki Rogo, sembilan paranormal yang tergabung dalam IPN dan termasuk anggota Polisi Alam Ghaib (PAG) berkumpul di Padepokan Rogo Sejati di Perumahan Rosedalle Blok A nomor 24, Batamcentre. Mereka bersiap-siap untuk prosesi pemindahan wujud siluman ular berkepala manusia dari ghaib ke kasat mata. Ritual yang dipimpin Ki Rogo Sejati itu awalnya berlangsung hening di dalam ruangan gelap gulita. Semua anggota dialirkan energi agar terbuka lubang ketujuh mata batinnya. Selama beberapa detik cahaya biru kekuning-kuningan pun terpancar dari sela-sela jari tangan Ki Rogo. Mulai saat itulah suasana menjadi gaduh.Bacaan Kirullah, Zatullah, Sifatullah dan Wujud Allah pun tak henti-hentinya dilafaskan oleh sembilan anak paranormal. Sementara Tubuh Ki Rogo mulai menggeliat menyerap energi positif dan memberi perlawanan pada siluman yang berada di dalam stoples terbungkus kain hitam itu.Dua kali Ki Rogo terpental ke belakang.
Namun paranormal pemilik nama asli DR Arief Wijaya Kusuma M,Ph ini masih mampu bangkit dan terus memberikan perlawanan dengan menyerap energi Thi dari Suhu Albert dan Ki Ageng Ismoyo, kekuatan ilmu Hikmah yang pancarkan oleh Budianto dan Ki Gajah Birowo, serta sinar ghoib Illahiah yang keluar dari ustad Ki Lewo, Dai Satria Dakwah Sejuta Qodam serta Ki Yassin dan Nimas Ratu Pinati. Hingga akhirnya dengan suara keras namun berat ia berteriak Allahuakbar. “Prak” stoples yang sama sekali tak disentuhnya itu pecah. Bersamaan dengan bunyi itu pula tubuh Ki Rogo kembali rubuh, nafasnya tersengal-sengal. Dibantu sembilan para normal yang mentransfer energi positif, akhirnya ia kembali bangun.“Alhamdulillah, meski sedikit berat tapi kita akhirnya mampu memisahkan roh dan jasad siluman ular berkepala manusia ini, sekaligus kita juga sudah merubahnya menjadi wujud,” ungkapnya.Selubung hitam stoples pun dibuka. Sosok mahkluk kecil berambut panjang, bertubuh ular berkepala manusia pun mulai jelas terlihat. Mahkluk mungil ini memiliki dua tangan dengan 10 jari yang panjang. Namun ia tak berkaki. Rambut panjang berwarna putih kekuning-kuningan terurai, begitu pula alis matanya.Sekarang rohnya sudah dialam ghaib dan portal ke alam nyata telah kita tutup. Jika hingga tujuh hari kedepan rohnya tak mampu membuka portal itu, maka ia bisa kita pergunakan dan kita perintahkan untuk melakukan apa saja. Tapi kalau dalam tujuh hari ini dia bisa menembus portal, ia akan menjadi sangat mengerikan dengan kekuatan yang jauh lebih dahsyat,” terang Ki Rogo.Kendati telah terpisah, namun menurut Ki Rogo bukan berarti wujud siluman ini tak memiliki kekuatan sendiri. “Ia masih memiliki energi walau pun lemah. Makanya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan kembali kita kurung dalam kotak kaca yang kita pagar dengan kekuatan ghoib. Sehingga masyarakat bisa melihat, namun siluman itu tak bisa bertindak,” terangnya. Dalam wujud saat ini, siluman tersebut memang kecil, panjangnya tak sampai semeter dengan diameter tubuh kurang lebih 3 Cm.
Tapi diwujud aslinya, Ki Rogo menggambarkan panjang siluman ini hingga tujuh meter dengan diameter tubuh sebesar paha orang dewasa.“Kita akan membawa sisik dan potongan rambutnya ke laboraturium forensik untuk mengetahui jenis ular dan berapa kira-kira usia pastinya. Kalau menurut perkiraan saya 600 hingga 700 tahun,” tambahnya.Sementara itu siluman ular yang ditangkap di Bumi Perkemahan, rencananya akan dibawa ke Jogja untuk menjaga padepokan Rogo Sejati yang di sana. “Dia telah kita baiat dan menurut apa yang kita perintahkan,” ujarnya.Sedangkan Jumat (12/12) malam PAG kembali akan menyisiri Dam Duriangkang untuk menangkap siluman ikan berkepala manusia yang juga kerap mengganggu pengunjung Bimi Perkemahan.“Setelah saya terawang, kekutan siluman itu jauh lebih kuat dari ular berkepala manusia ini. Tapi Insya Allah dengan izin Allah SWT, kita akan mampu menaklukinya,” tutup Ki Rogo Sejati.(one)

Minggu, 07 Desember 2008

Sejoli Zina, Siluman Ular Makin Murka






Posmetro, Batam
Sabtu, 06 Desember 2008

Kesurupan massal yang kerap terjadi di Bumi Perkemahan Kabil, Batam bukan cerita baru lagi bagi masyarakat. Apalagi mereka yang sering menggelar kemping di sana. Berbagai cara telah dilakukan oleh pengelola bumi perkemahan untuk mengantisipasi. Mulai dari menggelar doa bersama hingga memanggil paranormal untuk memagar lokasi tersebut dari pengaruh ghaib. Namun korban terus saja berjatuhan. Bahkan baru-baru ini salah seorang korban kesurupan menjadi cacat mental alias gila. “Pernah rombongan dari Tanjungbalai Karimun menggelar kemping di sini, menjelang senja, salah seorang peserta kesurupan.

Dia (yang kesurupan) mengusir rombongan itu. Mereka dikasih waktu sampai jam 12 malam, kalau tak meninggalkan lokasi bakal terjadi malapetaka,” cerita Ir H Tato Wahyu Hardjanto, Ketua Harian Kwartir Cabang 3203 Gerakan Pramuka Batam, yang merupakan penanggung jawab Bumi Perkemahan, Kabil.Akhirnya lanjut pria yang akrab disapa Kak Tato ini, rombongan dari Karimun itu pun meninggalkan bumi perkemahan yang langsung berhadapan dengan Damduriangkang tersebut. “Kita terus mengingatkan kepada peserta kemah agar tidak melakukan hal-hal yang tak sopan, tapi ya namanya anak-anak, mungkin selalu iseng,” ungkapnya kemarin saat ditemui di lokasi.Menurut dia, sebelum Damduriangkang dibuat, ada banyak perkampungan di sana.
Bahkan di lokasi itu juga terdapat klenteng. “Saat dam dikerjakan, warga dipindahkan. Tapi sepertinya masih ada peninggalan-peninggalan yang tersisa, seperti makam bisa jadi. Namanya juga perkampungang bisa saja ada makam. Nah, mungkin dari sanalah sumbernya,” prediksi Tato. “Kita inginkan situasi kembali normal, agar yang melakukan kegiatan di sini merasa nyaman,” harapnya. Atas dasar inilah akhirnya Ki Rogo Sejati, pimpinan Ikatan Paranormal Nusantara (IPN) menurunkan Polisi Alam Gaib (PAG) untuk menggelar acara pembersihan di lokasi bumi perkemahan, Jumat (5/12) siang.Sebelas anggota PAG yang merupakan paranormal-paranormal kondang di Kepri yang tergabung dalam IPN itu di antaranya; Ki Rogo Sejati, Ki Sabdo Pandito, Ki Ageng Ismoyo, Nimas Ratu Pinati, Ki Jala Sutra, Ki Gajah Borowo, Ki Ageng Haryono, Ki Yassin, Ki Hajar Patrah, Bapak Arifin dan Ijal, menggelar ritual pembersihan yang kental aroma mistis tepat di tengah-tengah bumi perkemahan. “Dari hasil penerawangan, di sini terdapat portal atau pintu gerbang gaib, tempat keluar masuknya makhluk halus yang bersemayam di salah satu pulau yang terdapat di Damduriangkang,” ujar Ki Rogo.Dengan menggunakan sembilan Paku Kencoro Punjer Bumi berwarna kuning emas, portal tersebut berhasil ditutup. “Kita tancapkan di sembilan titik delapan penjuru mata angin,” terangnya.Ada ratusan bahkan ribuan makhluk gaib yang bersemayam di sini, namun sebagian besar tak memiliki sifat mengganggu. “Hanya makhluk gaib yang bersemayam di pulau itu yang mengganggu,” ungkapnya. “Selain itu, dari hasil komunikasi dengan makhluk gaib barusan, di tempat ini pernah ada sepasang sejoli tapi mereka bukan anggota pramuka, yang melakukan hubungan intim. Itulah yang membuat makhluk halus di sini marah,” sambungnya.Namun belum selesai memberi penjelasan, tiba-tiba mata Ki Rogo menangkap sesosok makhluk halus dari golongan siluman berwujud ular. Kontan saja ia dan para anggota PAG berlari dan mengejar hingga ke semak-semak.
Pergelutan pun terjadi. Sekitar lima menit kemudian, Ki Rogo meminta 17 dupa dibakar dan sebuah botol kosong pada muridnya. Botol yang telah dilapisi kain hitam itu pun dibukanya. Sembari melafaskan Asma Allah berulang kali dan dibarengi penyaluran energi, akhirnya botol ditutup kembali.“Alhamdulillah, kita berhasil menangkap siluman ular yang kerap mengganggu peserta kemah,” katanya dengan senyum lebar.Penangkapan itu pun membuat wajah Taufik, salah seorang pembina pramuka di sana ceria. “Saya selalu lihat dia (siluman ular) melintas di sini. Tapi saya tak mampu menangkapnya,” aku pria yang menurut teman-temannya memiliki kelebihan supra natural itu.Siluman ular itu sendiri menurut Ki Rogo, salah satu suruhan penguasa alam gaib yang bersemayam di pulau di Damduriangkang. Tak ingin tanggung-tanggung dalam pemburuan, PAG memutuskan untuk menuju langsung ke pulau yang dimaksud dengan menggunakan spead boat bermesin 40 PK.Pulau tak berpenghuni yang berjarak kurang lebih dua kilometer dari bibir dam itu memang memancarkan aura mistis yang begitu kental. Tak terdengar kicau burung lain selain jeritan gagak. Padahal kondisi pulau masih sangat perawan, hutan dengan pepohonan yang rapat dan menjulang tinggi ke angkasa. “Belum pernah ada orang yang kemari,” celetuk petugas penjaga pintu dam yang menjadi tekong spead yang rombongan tumpangi. Di pulau itu ritual diawali dengan pembacaan doa. Sebatang paku Kencono Punjer Bumi kembali ditancapkan Ki Rogo ke sebatang pohon kayu. Usai paku dibenamkan, tubuh Ki Rogo pun berguling-guling di tanah, layaknya orang yang bergulat dan berusaha menaklukkan lawannya. Sesekali ia berlari dan menerkam hingga akhirnya kondisi kembali normal.“Barusan itu makhluk halus dari golongan gundorowo rojo. Tapi kita berhasil membakarnya,” terang Ki Rogo.Ternyata bukan makhluk itu yang diincar paranormal bernama asli DR Arief Wijaya Kusuma, M.Ph ini.

Alhasil penelusuran pun diteruskan hingga ke tengah-tengah pulau. Dua pohon salak berukuran besar bejejer di sana. Berjarak lima meteran dari kedua pohon itu, sebatang pohon besar bercabang dua yang salah satu cabangnya talah rubuh menjadi pusat perhatian.“Ini portal gaib yang berhubungan dengan portal gaib yang ada di bumi perkemahan,” kata Ki Rogo sembari menunjuk celah diantara dua pohon salak tersebut. “Sedangkan pohon kayu ini kerajaan siluman ular berkepala manusia, salah satu penguasa dam ini,” timpalnya.17 dupa kembali dinyalakan tepat di depan pohon kayu yang tumbang tersebut. Doa dan zikir pun berkomandang. Belum selesai zikir, lagi-lagi tubuh Ki Rogo kejang. Beberapa kali pemilik Padepokan Rogo sejati ini melepaskan nafas panjang dan menghirup udara dalam-dalam. “Botol, cepat!” pinta Ki Rogo pada salah seorang muridnya. Prosesi penangkapan kali ini berlangsung alot dan tegang. Beberapa kali tubuh paranormal yang membuka praktik di Perumahan Rosedalle Blok E nomor 24 Batamcentre itu seakan tertarik ke sebuah lubang kecil tepat di bawah pohon kayu tersebut.Dengan sedaya upaya dan mengerahkan tenaga dalam, akhirnya mahluk halus berwujud ular berkepala manusia tersebut berhasil ditangkap. Namun meski telah dimasukkan ke botol ia tetap melawan. Ini terbukti dari botol yang terus menerus bergerak dan sulit untuk ditutup. “Luar biasa kekuatannya. Siluman ini juga licin. Umurnya sekitar 700 tahun,” ujar Ki Rogo singkat setelah berhasil menutup botol.“Kita bersukur karena telah berhasil menangkapnya. Tapi kita jangan senang dulu, karena masih ada satu lagi siluman yang berbahaya,” sambungnya. Siluman itu berwujud ikan berkepala manusia. Ia juga memiliki kerajaan. “Sebenarnya bisa kita tangkap sekarang. Tapi bias matahari mengganggu lubang ketujuh mata bathin saya,” terangnya.Dengan berat hati, akhirnya Ki Rogo memutuskan untuk kembali ke bumi perkemahan. “Kita fit-kan kondisi dulu, saya juga perlu mempersiapkan beberapa media.

Insya Allah Jumat malam Sabtu depan kita laksanakan ritual penangkapan,” ungkapnya.Ritual penangkapan itu harus dilaksanakan, karena jika tidak, portal gaib yang telah ditutup bisa terbuka kembali. “Memang kekuatan portal itu hingga 3,5 tahun, tapi siluman ikan itu sangat berbahaya,” jelasnya.Sementara itu siluman ular berkepala manusia yang telah ditangkap, akan sempurnakan wujudnya, agar bisa dilihat dengan kasat mata warga Batam. “Saya juga akan memperlihatkan ke Pak Tato dan Pak Ria (Wakil Walikota) karena atas izin mereka kita melakukan pembersihan ini,” ujar Ki Rogo. Jika nanti ada warga Kepri yang hendak memiliki siluman tersebut, maka Ki Rogo akan hibahkan. Asal tidak digunakan untuk kejahatan. Dengan pembersihan ini, Ki Rogo menjamin tak akan ada lagi kesurupan di bumi perkemahan. (novianto)