Rabu, 29 April 2009

Edi Dibunuh?

Posmetro, Selasa, 28 April 2009

Jalan raya Sekupang-Baloi, Senin petang kemarin macet total, terutama di jembatan Seiladi. Puluhan kendaraan, terpaksa jalan merayap, untuk menembus kemacetan. Biang kemacetan tak lain adalah kerumunan massa yang menyemut di badan jembatan Seiladi, yang penasaran menyaksikan pencarian mayat Edi Susanto (30), karywan PT. PJS Batuampar, yang sehari sebelumnya tercebur ke Seiladi bersama motornya.

Soerya Respationo, Ketua DPRD Batam, ada di antara kerumunan tersebut. Bahkan Walikota Batam, Ahmmad Dahlan dan wakilnya, Ria Saptarika, keduanya menyempatkan singgah dan turun dari kendaraan dinas masing-masing untuk melongok sejenak proses pencarian. Sebelum akhirnya Dahlan dan Ria melanjutkan perjalanan ke rumah dinas masing-masing di Sekupang.

Meski gelap mulai menyergap, namun pencarian tetap diteruskan. Dua boat fiber berkapasitas enam orang yang dikendarai tim SAR dan sejumlah anggota polisi/TNI, terus menyisiri bibir dam sumber air minum sebagian masyarakat Batam itu. Tak ketinggalan, sejumlah paranormal yang tergabung dalam Ikatan Paranormal Batam (IPB) berdatangan seusai maghrib. Ikut membantu pencarian mayat dengan ilmu yang mereka yakini manjur. Beberapa paranormal menggelar ritual keyakinan mereka, di tumpukan batu tepi dam.

Namun, menjelang tengah malam, usaha tim SAR, warga, dan beberapa paranormal tersebut tak juga kunjung memberikan hasil. Satu persatu warga mulai pulang, arus lalulintas pun kembali normal. Begitupun paranormal yang membantu mencari, beberapa di antara mereka memilih pulang.

Kendati demikian pencarian oleh Keluarga Besar Jogoboyo terus dilakukan. Ini mengingat Edi adalah anggota LSM binaan Soerya. ''Anggota kita, mas. Namanya Mas Edi, warga Kediri. Hari ini (kemarin) kita ikut mencari bersama-sama,'' kata Soeryo saat ditemui di sela-sela pencarian. Jogoboyo bahkan sempat menyewa genset untuk menerangi Seiladi.

Menjelang dinihari, pemimpin IPN, Ki Rogo Sejati datang ke lokasi. Membaur bersama tim pencari yang lain, Ki Rogo dan beberapa anggotanya yang memakai seragam hitam-hitam berlis merah, menyisiri bibir dam. Rombongan semapt menemukan sehelai celana jins wanita berwarna biru, berukuran 3/4 yang masih menyatu dengan celana dalamnya. "Ini jelas punya wanita, dari celana dalamnya kelihatan karena lisnya pink," ungkap Ki Dai, rekan Ki Rogo.

Sama dengan yang dilakukan sejumlah paranormal saat usai maghrib sebelumnya, Ki Rogo dan rekan-rekannya kemudian melakukan ritual yang mereka percayai untuk membantu mencari mayat Edi. "Dia (jasad Edi) pindah ke bawah jembatan," kata Ki Rogo seusai merapal manteranya.

Perahu yang sedari petang menyisiri bibir dam pun dipanggil untuk diminta untuk mengantarkan Ki Rogo. Ketika itu jarum jam sudah menjelang pagi. Mengejutkan! Ketika boat yang ditumpangi Ki Rogo baru melewati bawah jembatan, tiba-tiba dari atas jembatan salah seorang warga berteriak sembari menunjuk sesuatu yang mengambang di permukaan air. "Itu dia," teriak warga itu.

Lampu sorot pancung pun langsung diarahkan ke arah yang ditunjuk warga tadi. Sesosok tubuh yang dibalut kaus oblong hitam mengapung dengan posisi terlentang, tangan terkepal, mata terbelalak. Mulutnya menganga dan ada bekas luka di bibirnya, di permukaan dam. Beberapa orang kemudian turun dan mengangkat jenazah Edi.

Seiring dengan itu isak tangis adik kandung korban yang juga melakukan pencarian dengan perahu fiber pecah di kesunyian subuh itu. Isak tangis itu diimbangi dengan shalawat yang dilantunkan oleh Ki Rogo dan rekan-rekannya. Pagi harinya sekiter pukul 06.00 WIB, rombongan polisi dari Polsekta Sekupang tiba bersama tim identifikasi Poltabes. Jenazah akhirnya dievakuasi.

Kepala Reserse dan Kriminal Polsekta Sekupang, Inspektur Dua S Zalukha menjelaskan, pihaknya, "Sudah dilakukan pengambilan VER (visum et repertum), dari kedokteran Polda. Selanjutnya mayat korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dikebumikan di Kediri, Jatim." Sebelumnya, dari jembatan Seiladi polisi mengamankan motor Yamaha Vega R bernomor polisi BP 4877 EK warna hitam berlis biru yang diyakini ditinggalkan oleh korban.

Sejumlah Spekulasi Tentang Kematian EdiSejumlah spekulasi menyelimuti tewasnya Edi Susanto, pekerja PT. PJS Batuampar yang beralamat di Baloi Danau RT.01 RW.04 Lubukbaja. Di awal kejadian, sempat merebak kabar bahwa Edi yang terjun ke Seiladi pada Minggu petang lalu, adalah seorang calon legeslator yang gagal terpilih, stres, untuk kemudian mencoba bunuh diri.

Percobaan bunuh diri itu dikuatkan dengan sejumlah saksi mata yang mengatakan, sebelum terjun Edi terlihat melepas sandal, topi yang dipakainya bersama helm, lalu dengan sengaja terjun ke ke bawah jembatan. " Dia sempat minta tolong, tapi dikira main-main," kata seorang saksi mata, Opung (baca POSMETRO edisi Selasa kemarin).


Opung datang ke lokasi karena mendengar kabar ada warganya yang juga seorang caleg yang gagal, bunuh diri dengan cara terjun dari jembatan. Mendengar kabar itu, Opung mengaku penasaran dan datang ke Seiladi.

Spekulasi lain muncul. Edi yang ternyata bukan caleg, diyakini oleh rekan-rekan dan keluarganya tidak bunuh diri. Edi diyakini korban perampokan yang dijeburkan ke dam.
Namun sejauh ini, belum ada yang bersedia mengkonfirmasi penyebab kematian Edi. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Poltabes Barelang, Komisaris Christian Tory belum bisa memberi penjelasan.

''Yang nangani Kapolsek Sekupang,'' tegas Tory meminta POSMETRO menanyakan ke pihak polsekta. Senada dengan Tory, Kepala Urusan Identifikasi Poltabes, Inspektur Dua Syamsurizal, juga meminta POSMETRO bertanya ke polsekta. Sementara Kepala Reskrim Polsekta Sekupang, Inspektur Satu S Zalukhu hanya menjelaskan, pihak dokter Polda sudah melakukan visum terhadap mayat Edi. ''Mayat korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dikebumikan di Kediri, Jatim," jelas Zalukhu.

Sumber POSMETRO di Poltabes mengungkapkan, hingga berita ini ditulis, polisi belum bisa memastikan apakah Edi dibunuh atau bunuh diri. "Nah, itu dia, kami sudah tanya ke dokter, katanya untuk memastikan kondisinya harus melalui proses otopsi. Itu yang belum kita lakukan," ujar seorang sumber Poltabes, kemarin.

Ia mengatakan, sewaktu ditemukan jasad Edi telah kembung. "Dokter belum bisa jawab apakah ada bekas kekerasan, apalagi keadaannya sudah membusuk seperti itu," tambah lelaki yang kerap menangani mayat itu.

Namun Zalukhu menegaskan, polisi tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. "Hasil visumnya belum keluar, cuma sudah kita lihat tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan," jelasnya per telpon, kemarin sore.(uka suara dinata/one/kau/cr4/amu)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 750juta saya sters hamper bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu dengan kyai ronggo, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI RONGGO KUSUMO kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 3Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 3M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada. Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi kyai ronggo kusumo di 082349356043 situsnya www.ronggo-kusumo.blogspot.com agar di berikan arahan. Toh tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sama baik, jika ingin seperti saya coba hubungi kyai ronggo kusumo pasti akan di bantu